
BANJARMASIN – Seorang pengendara roda dua dengan nomor polisi DA 2775 NE meninggal dunia akibat tertimpa sebuah puing rangka bangunan seperti balok dan seng yang terbawa angin kencang, saat cuaca ekstrim disertai hujan lebat berpetir di Jalan Pangeran Antasari, Banjarmasin Tengah, Selasa (2/5) sekitar pukul 15.30 Wita.
Kejadian tersebut sontak membuat kemacetan panjang sejauh beberapa kilometer, pada flyover pun terjadi perlambatan arus lalin.
Korban meninggal terdata atas nama Abu Supian (52), warga Jalan Banua Anyar, Kabupaten Banjar.
Menurut saksi mata di dekat lokasi kejadian bernama Alex yang juga tukaparikit McD, saat itu posisi pemotor berada di perhentian lampu merah.

Tanpa disadari, dari atas mendadak jatuh rangka bangunan yang terbawa angin kencang dan jatuhnya tepat mengenai korban. Abu Supian pun terjatuh bersama dengan motornya.
“Kayu balok yang berukuran besar dan masih menempel seng mengenai pemotor itu. Tidak tahu kayu itu di bawa angin dari mana,” katanya ke polisi.
Oleh warga dan pengendara yang melintas kemudian memberikan perrolongan dengan menjauhkan kayu balok yang menimpa korban, dan segera mengevakuasi ke rumah sakit terdekat.
Naas, saat tiba di IGD rumah sakit, korban dinyatakan petugas medis meninggal dunia akibat banyak kehilangan darah dari luka di bagian kepalanya.
Menurut pantauan petugas Unit Laka Sat Lantas Polresta Banjarmasin yang juga mendatangi lokasi kejadian, tidak jauh dari TKP juga ada pohon besar penghijauan yang tumbang, sehingga mengganggu arus lalin.
Terpisah, satu bangunan rumah lantai dua semi permanen di Jalan Pangeran Antasari Gang Sampoerna, Banjarmasin Tengah yang sedang dalam tahap pengerjaan, mendadak roboh dan menimpa mushola di sampingnya.
Ketua RT Edy Rahmat mengatakan, bangunan tersebut milik H Sunali (60), yang masih dalam tahap pembangunan sekitar 40 persen, dan sebagian sudah terpasang dinding.
Beruntung saat bangunan roboh, jatuhan bahan bangunan tidak mengenai warga. “Tidak ada korban jiwa ataupun tertimpa material bangunan dalam kejadian itu,” katanya.
Edy menambahkan, pemilik rumah saat itu sedang mudik ke Madura, “Sudah satu minggu Sunali pergi, rumah di tinggal pergi pemilik ke Madura,” ujarnya.
Dugaan sementara, bangunan ambruk usai di terpa angin kencang puting beliung. Selain rumah H Sunali, ada juga beberapa rumah warga yang sebagian atapnya berterbangan. “Termasuk atap rumah saya juga rusak di terpa angin kencang,” ucap Edy.
Dari pantauan di lokasi kejadian, terlihat sejumlah polisi dari Polsek Banjarmasin Tengah melakukan pendataan, dan belasan warga bergotong royong membongkar atap yang jatuh menimpa mushala. sam