Selasa, Juli 15, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pelaku Penembakan Kantor MUI Mengaku Wakil Nabi Muhammad

Meninggal Setelah Ditangkap

by matabanua
2 Mei 2023
in Headlines
0

 

 

Artikel Lainnya

Jaksa Tetap Minta Hasto Dihukum 7 Tahun Penjara

Jaksa Tetap Minta Hasto Dihukum 7 Tahun Penjara

14 Juli 2025
DPR: Kuota Haji Bakal Diumumkan Hari Ini

DPR: Kuota Haji Bakal Diumumkan Hari Ini

14 Juli 2025
Load More
BERJAGA – Anggota Brimob berjaga usai kejadian penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Selasa (2/5/). Berdasarkan keterangan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto pelaku penembakan Kantor MUI berjumlah satu orang yang dinyatakan meninggal dunia di lokasi usai melakukan aksinya yang melukai dua orang pegawai dan diduga menggunakan airsoft gun. (foto:mb/ant)

JAKARTA – Pelaku penembakan kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) yakni seorang pria bernama Mustopa NR (60), disebut pernah mengaku sebagai wakil Nabi Muhammad SAW, saat merusak fasilitas di kantor DPRD Lampung.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad menyebut aksi itu dilakukan Mustopa pada 2016. Atas ulahnya itu ia dikenai pasal perusakan fasilitas publik dan dipidana lima bulan.

“Dia selalu mengklaim bahwa dia itu adalah sebagai wakil dari Nabi Muhammad SAW dan telah dituntut oleh JPU selama lima bulan,” ucap Pandra kepada wartawan, Selasa (2/5), seperti dikutip cnnindonesia.com.

Pandra menyebut pihaknya kini akan melakukan investigasi bersama Polda Metro atas aksi Mustopa yang melakukan teror penembakan di kantor pusat MUI, Jakarta.

“Intinya kita bagaimana joint investigation ya, joint dalam penyidikan kasus ini. Itu aja. Polda Lampung mem-back up Polda Metro Jaya,” katanya.

Disebutkan, dalam kesehariannya, pelaku Mustopa kerap berdakwah kepada warga di Kedondong, Pesawaran, Lampung dan sekitarnya, terkait klaim dia sebagai wakil Nabi Muhammad SAW. Namun, dakwah pelaku ditolak dan tidak ditanggapi warga secara serius.

Berdasarkan keterangan warga Kedondong, Pesawaran, pelaku Mustopa pernah bercerita bahwa dia bertemu Nabi Muhammad SAW pada tahun 1982. Dalam pertemuan tersebut, pelaku menceritakan dia diajari mengaji dan disebut sebagai wakil nabi.

Dalam kehidupannya juga, pelaku pernah menemui pengurus MUI Kabupaten Pesawaran, terkait ia sebagai wakil nabi atau pengganti Nabi Muhammad SAW. Namun, pernyataan pelaku tersebut tidak ditanggapi pengurus.

Hal sama dilakukan pelaku dengan mendatangi kantor media pers, bahwa dirinya wakil Nabi Muhammad SAW, akan tetapi ditolak juga.

Seperti diketahui, insiden penembakan di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, terjadi pada Selasa (2/5) sekitar pukul 11.00 WIB. Pelaku penembakan disebut ingin bertemu dengan pimpinan MUI.

MUI melaporkan dua stafnya mengalami luka-luka atas kejadian itu, sementara pelaku dinyatakan meninggal dunia. Pihak kepolisian masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk mengusut kejadian ini.

Mustopa meninggal dunia usai melakukan aksinya. Dia meninggal setelah ditangkap dan menjalani perawatan di Puskesmas Menteng, tak jauh dari lokasi penembakan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menyatakan kepolisian masih mendalami motif penembakan yang dilakukan pelaku. Dia bilang Mustopa melancarkan aksinya menggunakan airsoft gun.

Polisi juga memastikan tak ada korban jiwa atas aksi tersebut, kecuali hanya dua orang petugas yang terkena tembakan hingga mengalami luka ringan.

Muhammadiyah Mengecam

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengecam insiden penembakan yang terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa siang, seperti dikutip antara.

“Kami selalu mengecam setiap bentuk kekerasan apa pun, atas nama apa pun. Kedua, kami selalu mengedepankan hukum dan tindakan yang berbasis pada hukum,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah K.H. Haedar Nashir di Surabaya, Jawa Timur, Selasa petang.

Haedar mengatakan Muhammadiyah mempercayakan kepada polisi untuk mengungkap kasus tersebut karena pelakunya sudah meninggal dunia.

“Tapi, penting bagi kita semua warga Indonesia untuk berada dalam koridor hukum. Masalah bangsa memang banyak, tapi hukum harus tegak. Sekaligus para penegak hukum harus bisa adil sebagaimana mestinya,” tegasnya.

Terakhir, lanjutnya, kejadian seperti itu tidak boleh terulang lagi, baik oleh individu maupun oleh kelompok.

“Sebab, biar pun kita tidak tahu motifnya, setiap hal yang menyangkut kekerasan tentu tidak positif untuk generasi bangsa ke depan,” ujar Haedar. Web

 

Tags: mengaku wakil Nabi Muhammad SAWPenembakan Kantor MUI
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA