JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, subvarian Omicron XBB 1.16 alias Arcturus menjadi pemicu naiknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, saat ini ada sekitar sembilan kasus Arcturus yang teridentifikasi di DKI Jakarta dan Jawa Timur.
“Iya, adanya subvarian Arcturus. Kalau tidak salah kasus sudah ada lebih dari sembilan,” ujarnya, Rabu (26/4).
Ia mengimbau agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan, khususnya usai libur Lebaran 1444 H. Apabila hendak bepergian, ia meminta masyarakat memastikan tubuh dalam kondisi fit.
Selain itu, masyarakat diimbau menggunakan masker jika berada di tempat yang padat atau kerumunan, serta segera melakukan vaksinasi booster di fasilitas kesehatan. “Kalau sakit segera tes dan isolasi, jangan memaksa bepergian,” katanya.
Konfirmasi positif Covid-19 kembali meningkat menjadi 1.167 kasus pada Selasa (25/4). Dalam dua pekan terakhir, Indonesia mencatatkan kasus Covid-19 harian di atas seribu sebanyak lima kali.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat waspada, karena kasus Covid-19 tengah meningkat signifikan beberapa hari terakhir. Ia menjelaskan, berdasarkan data ada tambahan 119 kasus baru pada 24 April lalu. “Kemarin ada 119 kasus Covid-19 baru yang terkonfirmasi di Jatim,” katanya, Selasa (25/4).
Selain mengingatkan kewaspadaan, ia mengungkapkan ada dua kasus subvarian baru Covid-19 yang dikenal dengan sebutan Arcturus terdeteksi di Jatim. Khofifah juga meminta warganya untuk tidak panik.
“Selain itu, dilaporkan terdapat dua varian Arcturus yang ditemukan di Jatim. Meskipun demikian, saya harap semua tetap tenang, karena kebanyakan kasus baru yang sudah divaksin booster gejalanya ringan,” ucapnya.
Ia berharap, masyarakat tetap mengikuti anjuran pemerintah dalam menghadapi ancaman Covid-19, yaitu tetap menjalankan protokol kesehatan seperti penggunaan masker bila sedang merasa sakit atau bergejala, serta punya komorbid.
Khofifah mengatakan, kewaspadaan semua pihak utamanya para dokter dan tenaga kesehatan tetap harus siaga.
“Tentu kami semua tidak ingin keadaan kembali memburuk. Karena semua usaha telah kita lakukan bersama untuk bangkit dari Covid-19,” ujarnya.
Ia juga kembali mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19, baik dosis pertama hingga booster kedua.
“Saat ini penyebaran Covid mulai agak meningkat, namun kita tidak perlu menyikapinya secara berlebihan. Untuk itu, saya mengingatkan kembali pentingnya vaksinasi, baik pertama dan kedua maupun booster yang pertama dan kedua,” pungkasnya. web