PARINGIN-Sebentar lagi nama RSUD Balangan akan resmi berubah menjadi RSUD Datu Kandang Haji. Namun ada yang menarik ternyata RSUD Balangan punya jargon Simpati, untuk memberikan kepuasan dan kenyamanan pasien dalam berobat di RSUD Balangan.
Direktur RSUD Balangan Drg. Sudirman menyebut, kepuasan pasien merupakan kebanggaannya dalam melayani.
Oleh karenanya RSUD Balangan punya keunggulan untuk terus meningkatkan dan memperhatikan hal yang berkenan dengan kepuasan pasien.
“Kita punya jargon Simpati untuk meningkatkan kepuasan pasien kita yang datang dan berobat di RSUD Balangan,” ujar Drg. Sudirman di Paringin.
Sudirman menjelaskan, singkatan SIMPATI ialah, Senyum dan bertegur sapa, Integrasi pelayanan yang tepat dan baik semua di semua lini, Mantap administrasi dalam rekam medis.
Kemudian Profesional dalam SDM, Akurat untuk mendiagnosa dan terapi, Tanggap dalam segala situasi, dan Ikhtiar dalam bertugas dan ibadah.
Jargon Simpati tersebut dibuat untuk menjadi bagian yang akan di unggulkan dalam pelayanan terbaik bagi para pasien,” pungkasnya.
Dibagian lainnya, seperti dilaporkan LKBN Antara,
Pembangunan ulang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balangan, Kalimantan Selatan digadang-gadang bakal menjadi rumah sakit termewah se-Banua Anam dengan bangunan utamanya terdiri dari lima lantai.
“Melihat dari Masterplan kami yakin RSUD Balangan ini akan menjadi termewah se-Banua Anam dengan bangunan lima lantai, serta didukung oleh dokter spesialis jantung, saraf, ginjal dan kanker,” kata Direktur RSUD Balangan drg. Sudirman.
Sudirman menuturkan, penguatan sebanyak empat dokter spesial tersebut sesuai dengan data kesehatan jenis penyakit yang sering ditangani di rumah sakit pada umumnya.
Dia melanjutkan, Masterplan rencana pembangunan RSUD Balangan telah selesai disusun dan rencananya akan dimulai pembangunannya pada tahun 2024 mendatang.
Sudirman menjelaskan, untuk pembangunannya menggunakan tiga tahun anggaran melalui BLUD RSUD Balangan sehingga akan selesai pada tahun 2026 dan mulai difungsikan pada tahun 2027.
Kemudian untuk anggaran sebutnya, diperkirakan akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit dalam tiga tahun anggaran hampir mencapai sebanyak Rp500 miliar.
“Sebelumnya kami rencanakan pembangunan rumah sakit dilaksanakan hingga tahun 2027, namun kami tarik dan dipersingkat hingga tahun 2026 sehingga pada tahun 2027 sudah bisa difungsikan,” sebut dia.
Menurut Sudirman, dengan dibangun ulangnya rumah sakit ini akan meningkatkan layanan termasuk tipe rumah sakit menjadi tipe B dimana sebelumnya merupakan tipe C.{[mc/an/mb03]}
