
BANJARMASIN – DPRD Kota Banjarmasin menggelar Rapat Paripurna pengumuman Perihal Penyampaian Rekomendasi DPRD Kota Banjarmasin terhadap LKPJ Walikota Banjarmasin Tahun 2022, di ruang rapat paripurna Gedung DPRD Kota Banjarmasin, Rabu (26/4).
Ketua DPRD Kota Banjarmasin Harry Wijaya memimpin langsung paripurna yang dihadiri oleh Walikota H Ibnu Sina, Wakil Walikota H Arifin Noor dan Sekdako H Ikhsan Budiman serta para Kepala SKPD lingkup pemko setempat.
Melalui Sekretaris DPRD Kota Banjarmasin Iwan Ristianto disampaikan sejumlah catatan kepada pemko.
Di antaranya penanganan masalah kesehatan, sosial hingga pelayanan administrasi pemerintahan menjadi sorotan dewan. Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan terutama kawasan pinggiran kota juga menjadi perhatian agar pembangunan merata. Bangunan liar seperti bangunan di atas sungai, normalisasi sungai tetap menjadi prioritas pembangunan.
Disinggung juga untuk memaksimalkan Tempat Penampungan Akhir (TPA) Basirih dengan menggunakan metode baru agar lebih efektif.
Kalangan legislatif juga meminta walikota untuk mengingatkan tim anggaran Pemko Banjarmasin agar membuat rencana kegiatan (RKA) yang detail dan transparan atau tidak gelondongan.
“Kami berharap rencana kerja anggaran disusun sistem akuntasi pemerintah yang berlaku dan disampaikan secara transparan seperti pembuatan film yang menghabiskan anggaran lebih 6,8 miliar dan kami meminta Walikota untuk melaksanakan pembangunan sesuai kebutuhan bukan keinginan,” ujar Iwan dalam paripurna.
Ketua DPRD Kota Banjarmasin Harry Wijaya mengatakan, semua dinas mendapatkan kritik dan saran dengan harapan pembangunan terlaksana dengan baik serta penggunaan anggaran lebih efektif. “Kami ingin lebih cermat dalam segi penganggaran dan program infrastruktur. Jangansampai realisasinya belum sesuai dengan harapan masyarakat,” katanya.
Ia juga mengingatkan agar tidak ada lagi kejadian pergeseran anggaran seperti kegiatan pembuatan film yang ternyata menggunakan anggaran besar tanpa sepengetahuan dewan.
“Semisal kegiatan pembuatan film yang ternyata diselipkan dalam kegiatan lainnya. Hal itu menjadi multitafsir bagi kami, dan itu juga menjadi pelajaran bagi banggar DPRD agar menjadi teliti dan jeli,” katanya.
Sementara, Ibnu Sina mengatakan, penyampaian rekomendasi yang disampaikan Dewan sangat detail dan semua dinas mendapatkan masukan.
“Apa yang menjadi saran dan kritik dari dewan akan menjadi bahan perbaikan ke depan,” ujar Ibnu.
Ia juga mengakui bahwa ada teguran atau kritikan terkait pergeseran anggaran untuk kegiatan lain. “Pergeseran boleh saja selama tak merubah pagu anggaran bahkan dalam ketentuan penggunaan anggaran juga ada dan pergeseran ini tetap akan dilaporkan,” katanya. via