JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS tetap ingin mengusulkan nama Sandiaga Uno sebagai alternatif bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024. Namun, usulan itu ditolak secara tegas oleh Partai Demokrat.
Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan selain Sandiaga, Khofifah Indar Parawansa juga bisa dikaji selain beberapa nama sebagai bakal cawapres dari internal Koalisi Perubahan, seperti Ahmad Heryawan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Atau bisa juga opsi lain dari luar koalisi seperti Khofifah, Sandi, atau yang lain. Ini juga bisa dikaji bersama sebagai alternatif,” kata Kholid, seperti dikutip cnnindonesia.com, Senin (17/4).
Pernyataan Kholid sekaligus merespons sikap Partai Demokrat yang menolak usul nama Sandiaga Uno masuk pembahasan sebagai opsi bakal cawapres Anies.
Kholid sendiri menghormati sikap politik Partai Demokrat. Dalam piagam koalisi, kata dia, ketiga partai sudah bersepakat menyerahkan penentuan bakal cawapres ke Anies Baswedan sesuai kriteria yang telah disepakati.
“Prinsipnya bagi PKS, kami mendukung siapa pun calon yang dipilih punya dampak elektoral yang bagus buat mendukung kemenangan Pilpres,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief secara tegas menolak Sandi sebagai opsi pendamping Anies.
Menurut Andi, Sandiaga tak masuk figur perubahan. Namun, pihaknya masih menerima opsi nama-nama lain.
“Kita tergantung Pak Anies semua. Tapi kalau Sandi Uno Partai Demokrat enggak mau. Dibahas pun enggak mau kita Sandi Uno berpasangan dengan Anies,” kata Andi kepada cnnindonesia.com, Jumat (14/4).
Andi menilai Sandi bukan bagian dari figur perubahan sesuai nama koalisi mereka bersama PKS dan NasDem. Pihaknya tak mau membahas nama Sandi dalam pembicaraan cawapres Anies.
Menurutnya, banyak pihak yang sudah menjadi korban pengkhianatan Sandi.
“Udah lah coret saja. Tidak lagi dilibatkan dalam pembicaraan cawapres partai Demokrat. Kan, banyak yang sudah dikhianati,” ujarnya.
Andi menyebut hingga kini telah masuk beberapa nama yang diusulkan sebagai cawapres Anies. Baik dari rekan koalisi, masyarakat, termasuk mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Di antara nama-nama itu, Demokrat kukuh mengusulkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Kalau Demokrat tetap Mas AHY. Pak JK juga mengusulkan. NasDem juga mengusulkan. PKS sudah mengusulkan,” katanya.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan ada dua kriteria yang cocok untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Pertama, kata JK, sosok yang mendampingi Anies harus yang bisa menambah suara. Kriteria kedua, kata JK, sosok calon wakil presiden untuk Anies harus mampu bekerja sama dalam menjalankan roda pemerintahan.
Pada akhir Maret lalu, JK mengaku telah mengusulkan nama cawapres kepada Anies. Hal itu diungkapkannya saat menghadiri undangan buka puasa bersama Partai NasDem.
“Ada lah (nama cawapres diusulkan) pasti, tergantung Pak Anies saja yang mana,” ujar JK di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu (25/3).
Sementara Sandi sempat masuk dalam bursa cawapres Anies usai menghadiri acara PKS pada pekan lalu. Beberapa kader PKS juga sempat mengusulkan nama Sandi.
Merespons itu Sandi mengaku menyerahkan sepenuhnya soal pencalonan presiden dan wakil presiden kepada para ketua umum partai politik, termasuk ketua umum partainya, Prabowo Subianto.
“Saya harus memastikan Pak Prabowo Subianto legowo dan pimpinan di pemerintahan memberikan restu. Itu yang penting,” kata Sandi. web