Oleh : Miftahhurahmah, S.Pd (Guru PAI SMATT El-Qudwah, Barito Kuala)
Memasuki hari kesembilan bulan Ramadhan 2023, polisi tetap gencarkan patroli di sejumlah lokasi yang rawan terjadi tindak kriminal. Pihak kepolisian tetap selalu mengedepankan kamtibmas di bulan Ramadan 2023 ini.
Buktinya, beberapa waktu yang lalu, kepolisian mengamankan beberapa pelaku yang diduga lakukan aksi balap liar. Begitu juga dengan aksi-aksi tawuran menggunakan sarung yang lagi ramai. Polisi gencar membubarkan aksi-aksi tersebut. (Banjarmasin.tribunnews.com/30/3/23).
Kenakalan remaja di nusantara rupanya tak luput terjadi pada remaja banua, peristiwa geger perang sarung dilakukan sejumlah anak muda di Kota Banjarmasin pada malam hari bulan Ramadhan. Video perang sarung itupun tersebar dan menjadi viral di media sosial. Diketahui lokasi perang sarung berada di daerah Kelayan, Kota Banjarmasin. Dalam video tersebut puluhan anak muda saling serang dengan menggunakan sarung yang dibawa masing-masing kelompok.
Tak jauh dari lokasi tersebut Jajaran Polsek Banjarmasin Timur berhasil gagalkan tawuran antar dua kelompok pemuda yang hendak terjadi di kawasan Jalan Pekapuran, Kecamatan Banjarmasin Timur, Minggu (9/4/2023) dini hari. Dalam tawuran yang hendak terjadi itu, polisi mendapatkan tiga senjata tajam yang diduga milik sekelompok pemuda yang hendak tawuran tersebut, tepatnya di kawasan Jalan Pekapuran A Banjarmasin. (banjarmasin.tribunnews.com/10/4/23).
Ditengah kekhusyukan kaum muslim melaksanakan ibadah Ramadhan yang cuma datang setahun sekali, kesempatan langka untuk menuai pahala berlipat ganda, harus terusik dengan tingkah laku remaja saat ini. Aktivitas malam yang lebih riuh karena aktivitas sholat tarawih malah membuat remaja semakin berulah dengan tawuran antar mereka, balap liar yang unfaedah dan perang sarung yang tak jarang justru membahayakan diri mereka sendiri. Bukannya malah semakin semangat beribadah, yang ada justru mereka semakin beringas.
Kelakuan pemuda seperti mengharuskan pemerintah melakukan usaha ekstra untuk mengkondisikan Ramadhan berjalan dengan khusyuk. Namun cukupkah dengan patroli ketat yang dilakukan aparat? Bukankah semestinya ada upaya preventif yang dilakukan negara agar persoalan serupa tak terulang lagi untuk selamanya dan tak cuma berkurang saat ramadhan tiba.
Perlu ada sistem pendidikan yang mumpuni untuk mencegah kenakalan remaja saat ini. Pendidikan agama Islam yang seharusnya menjadi benteng pertahanan diri agar tidak mudah terbawa arus modernisasi mesti ditingkatkan dan bukanlah malah dikurangi. Satu kali dalam seminggu untuk pelajaran agama adalah kondisi yang sangat kurang untuk membentuk kepribadian takwa pada para siswa.
Belum lagi ternyata pelajaran itu masuk telinga kanan keluar telinga kiri, tak ada satupun materi iman yang terekam dalam otak mereka, maka bertambah dangkallah urusan agama pada diri mereka.
Sementara gempuran budaya hedonis barat semakin massif remaja dapatkan melalui gawai mereka, game online yang sarat kekerasaan, tontonan video pendek yang sarat dengan pergaulan bebas menjadi santapan harian remaja saat ini. Tanpa disadari hal tersebut tengah membentuk karakter baru generasi muda saat ini, beringas, brutal dan amoral sedang membayangi kehidupan remaja saat ini.
Agama harusnya menjadi pondasi kuat pada diri remaja agar tak mudah tersulut emosi yang berujung pada tindakan anarkis bin sadis, agama harusnya menjadi penyangga nafsu syahwat agar tak diumbar bebas yang berujung pada perzinaan yang kian marak terjadi.
Orientasi hidup remaja saat ini adalah dunia dan materi yang melingkupinya, kebahagiaan yang ingin mereka raih standarnya bukan lagi keridhaan Ilahi melainkan kekayaan alias uang yang melimpah tanpa.memikirkan darimana saja mereka dapatkan, halal dan haram tak jadi pedoman hidup remaja, surga dan neraka seolah menjadi dongeng pengantar tidur saa mereka kecil saja.
Tanamkan aqidah islam yang kuat pada siswa agar mereka paham bahwa hidup ini fana dan akhirat tempat kembali yang kekal adanya, tanamkan kesadaran bahwa Allah mengawasi segalanya, hingga tak ada ruang dan waktu untuk bermaksiat dan berbuat durjana.
Peran lain yang harus turut serta selain sistem pendidikan yang menumbuhkan aqidah yang kuat, adalah peran negara. Dimana kewenangan menutup akses pornografi dan pornoaksi serta akses game yang berbau kekerasan ada di tangan negara. Sudah saatnya kita semua berbenah demi menjaga masa depan generasi bangsa, karena ditangan merekalah bangsa ini dipertaruhkan. Semoga momentum Ramadhan kali ini membuat seluruh lapisan masyarakat dan aparatur negara bekerja sama melakukan perubahan menjadi lebih baik demi bangsa dan negara kita tercinta.