
BANJARMASIN- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan gencar melaksanakan Sosialisasi Revitalisasi dan keaktualisasi nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat salah satunya untuk mengantisipasi munculnya aliran sesat.
Salah satunya seperti yang dilaksanakan Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel H Gusti Abidinsyah kepada puluhan masyarakat desa yang ada di Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar.
Gusti Abidinsyah menilai saat ini kondisi masyarakat masih kondusif, namun tetap perlu diingatkan tentang nilai-nilai Pancasila sebagai filter karena mulai bermunculan aliran-aliran yang menyesatkan.
Sehingga masyarakat harus terus waspada kalau menemukan hal-hal yang menyimpang dapat segera melaporkannya ke pihak berwenang.” Salah satu cara untuk mengantisipasi munculnya aliran sesat dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila pada diri sendiri,” ujar Gusti Abidinsyah saat melaksanakan Sosialisasi Revitalisasi dan keaktualisasi nilai-nilai Pancasila di Rumah Makan Sei Jing Jalan Handil Bakti, Senin (10/4) pagi.
Dalam kesempatan itu, Gusti Abidinsyah juga berharap melalui kegiatan sosialisasi Nilai-nilai Pancasila ini dapat meningkatkan rasa kegotongroyongan di masyarakat sudah mulai menipis.
Sementara tokoh masyarakat Guru Muhammad Hadri Isa menjelaskan saat ini muncul aliran-aliran sesat seperti membolehkan meninggalkan sholat. Setelah ditelusuri ternyata hal itu terjadi karena kesalah pahaman terhadap ilmu tentang sholat qodho fawait yang dianggap membebaskan sholat lima waktu.
“Padahal pembahasan sebenarnya ilmu sholat qodho fawait adalah sholat Sunnah untuk membayar sholat wajib yang telah ditinggalkan,” ujarnya.rds