
BANJARMASIN – Akibat jalan titian rusak di kawasan Pulau Bromo Jl Teluk Ujung Benteng, RT 06 RW 02, Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan, seorang pedagang es krim keliling tercebur ke sungai, pada Jumat (7/4) siang.
Peristiwa tersebut menjadi perhatian anggota DPRD Kota Banjarmasin, Afrizaldi. Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin itu mengatakan, kejadian tersebut akibat lambannya pemerintah dalam penanganan pembanguna yang bersifat urgensi.
“Terjadinya lagi korban di jalan titian di Bromo. Ini seperti salah satu bentuk lambannya pemerintah dalam penanganan pembangunan dalam skala urgensi,” ujar Afrizaldi, Sabtu (9/4).
Semestinya, pemerintah sudah memiliki pola yang terstruktur dan tersistem agar pembangunan yang sifatnya urgent bisa didahulukan.
“Jangan sampai sudah menunggu berpuluh-puluh tahun bahkan sampai ada kejadian viral baru mau melaksanakan perbaikan,” tuturnya.
Sebagai wakil rakyat, ujarnya, ia telah berkali-kali mengusulkan perbaikan jalan titian bromo dalam setiap pembahasan APBD, karena kondisinya yang sudah tambal sulam dan memakan korban.
“Namun karena tidak terpola dan tersistem maka pembangunan malah lebih dulu dilakukan di daerah lain,” katanya.
Politisi asal PAN ini mengatakan, atas kejadian ini pemerintah daerah atau Walikota harusnya meminta maaf kepada warga tersebut.
“Walikota harus minta maaf dalam hal kelalaian mereka dalam pembangunan sehingga menyebabkan musibah bagi warga,” tuturnya.
Ke depan ia berharap, setelah kejadian ini jangan sampai ada lagi bangunan-bangunan yang bisa mencelakai warganya. “Kita pemerintah harus terus evaluasi dan memantau dan jangan sampai lepas lagi dari pengawasan. Kepada masyarakat untuk menginformasikan kepada pemerintah jika ada pembangunan yang tertingal,” harapnya. via