
TANAH LAUT – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Imam Suprastowo gencar mengajak seluruh lapisan masyarakat terlibat dalam kelestarian lingkungan dan alam, salah satunya melalui penanaman atau penghijauan.
Menurutnya, penghijauan memiliki banyak manfaat positif, salah satunya sebagai wadah resapan air hujan. Sebaliknya, politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) tersebut mengingatkan apabila hutan dibiarkan gundul, maka akan memicu banjir.
Hal itu ia sampaikan saat melaksanakan salah satu program DPRD Kalsel, yaitu sosialisasi propemperda, rancangan perda, perda dan peraturan perundang-undangan (sosper) di Kelurahan Pabahanan, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, dengan mengangkat Perda Nomor 7 Tahun 2018 tentang Gerakan Revolusi Hijau.
“Penanaman itu harus dilakukan, karena saat musim penghujan seperti ini kita sering mengalami banjir. Itulah fungsi dari pohon-pohon untuk menyerap air. Saat musim kemarau, keperluan air kita bisa disuplai dari tanaman,” ucapnya, Selasa (4/4) sore.
Di samping itu, selain untuk menyerap air hujan, ia menambahkan ada hal lain yang cukup krusial, yakni pohon sebagai penghasil oksigen. Menurutnya, oksigen sangat dibutuhkan masyarakat, tanpa oksigen manusia tidak akan bertahan hidup.
“Makanya penanaman yang saya canangkan bersama Kesatuan Pengelola Hutan (KPH), ialah tanaman-tanaman rumahan yang dapat di tanam di pekarangan dan di pinggir-pinggir jalan atau di lahan-lahan kosong. Jadi nantinya semua lahan ada tumbuhannya, itu tujuan kita melakukan penanaman,” pungkasnya. rds