Rabu, Juli 16, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Penguatan Nilai Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran Puisi

by matabanua
2 April 2023
in Opini
0

Cintya Nurika Irma: (Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP, Universitas Peradaban)

Mata pelajaran Bahasa Indonesia diajarkan mulai jenjang sekolah dasar agar siswa memiliki keterampilan berbahasa yang baik dan benar secara tertulis maupun lisan, salah satunya melalui pembelajaran apresiasi sastra. Pembelajaran apresiasi sastra bertujuan agar siswa mampu mengapresiasi dan mengekspresi sastra melalui kegiatan mendengarkan, menonton, membaca, dan melisankan hasil sastra misalnya berupa puisi (Depdiknas, 2003).

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\16 Juli 2025\8\master opini.jpg

Ada Hukum Perlindungan Anak, Tapi Mengapa Perundungan Makin Brutal?

15 Juli 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Anak Tidak Sekolah Terus Bertambah,Bukti Kegagalan Sistemik Pendidikan

15 Juli 2025
Load More

Pembelajaran puisi bukan sekadar diarahkan agar siswa memiliki kemampuan dalam berapresiasi melainkan terbentuknya karakter positif yang dapat dipelajari berdasarkan pengalaman diri sendiri maupun orang lain dan diimplementasikan sebagai pedoman kehidupan siswa. Sumantri (2023) dalam buku berjudul Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar menyatakan bila realisasi nilai karakter positif dapat dilakukan melalui tiga kegiatan. Pertama, pemahaman maksud dan tujuan nilai-nilai yang sedang dipelajari. Kedua, pembiasaan nilai-nilai untuk diterapkan berdasarkan kesepakatan yang dibuat. Ketiga, keteladanan yang ditunjukkan oleh guru sebagai wujud model siswa untuk menerapkan.

Implementasi karakter positif dalam pembelajaran puisi dapat diaktualisasikan dengan mengintegrasikan materi kearifan lokal. Kearifan lokal sebagai identitas suatu masyarakat dapat menjadi materi yang dibelajarkan disesuaikan dengan ketepatan korelasi materi dan capaian pembelajaran. Oleh sebab itu, keberhasilan dalam penguatan kearifan lokal dalam pembelajaran dilakukan sebagai kolaborasi antara ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh siswa dengan muatan kearifan lokal.

Kearifan lokal yang dapat dikorelasikan dapat dimulai dari daerah masing-masing siswa disebabkan siswa telah memahami dan bahkan merasai secara langsung yang akan memudahkan siswa dengan mudah terlibat dalam mempelajari materi apresiasi puisi. Selain itu, selama proses pembejaran perlu diperhatikan pula terkait proses belajar secara kognitif, konstektual, konstruktif, dan behavior.

Pertama, proses belajar kognitif dapat diterapkan melalui guru untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pengalaman siswa terkait kearifan lokal misalnya melalui pertanyaan dengan penunjukkan gambar atau video.

Guru dapat menunjukkan gambar seperti tentang sungai, tarian atau lain sebagainya yang disesuaikan dengan topik puisi yang sedang dipelajari. Selanjutnya, secara bergilir guru menanyakan pada siswa terkait gambar-gambar tersebut. Melalui kegiatan tersebut, guru akan dapat mengidentifikasi tingkatan pemahaman masing-masing tentang kearifan lokal di daerah para siswa.

Kedua, proses pembelajaran kontekstual diarahkan pada pelibatan pengalaman dan lingkungan siswa sebagai informasi dalam proses pembelajaran.

Kegiatan yang dapat dilakukan misalnya pada materi menulis puisi dengan topik bencana alam, siswa akan melakukan proses berpikir dalam memilih penyebab-penyebab dari akibat terjadinya bencana alam.

Ketiga, proses pembelajaran secara konstruktif berkaitan pengembangan perspektif pengetahuan baru yang dimiliki oleh siswa antara pengetahuan sebelumnya dengan informasi baru yang diperoleh. Kegiatan pembelajaran konstruktif dapat dilakukan misalnya pada mengidentifikasi dan menganalisis amanat dalam puisi.

Materi amanat berfungsi untuk mengetahui nilai-nilai baik atau tidak sehingga patut untuk ditiru atau dihindari dalam kehidupan siswa. Pada puisi tentang bencana alam, siswa sebelumnya Bersama guru telah mempelajari penyebab, akibat maupun upaya mengatasinya. Hasil tersebut antara siswa satu dengan lainnya tentu akan ditemukan ragam jawaban akibat hasil pengalaman, pengetahuan, dan penilian yang berbeda. Perbedaan tersebut nantinya akan menjadi pertukaran informasi baru maupun kelengkapan informasi sebelumnya sebagai proses konstruksi.

Keempat, proses pembelajaran behavior diarahkan pada perkembangan dan perubahan pikiran maupun sikap stimulus siswa yang terbentuk melalui lingkungan. Melalui pembelajaran puisi dengan kearifan lokal dapat membentuk karakter positif dalam diri siswa. Seperti setelah mempelajari amanat dalam puisi dengan realita lingkungan di sekitar siswa akan membuat siswa tidak meniru tindakan yang negatif misalnya membuang sampah sembarangan. Nilai kearifan lokal yang diintegrasikan dalam pembelajaran puisi penting untuk diterapkan dalam mengimplementasikan karakter positif dengan penerapan empat proses pembelajaran.

 

 

Tags: Cintya Nurika Irmam Dosen Pendidikan Bahasa Indonesiam Puisim
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA