
BANJAR – Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono meresmikan SPBU Nelayan di Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar, Jumat (31/3). Ia pun mengapresiasi keberadaan SPBU Nelayan milik PT Gas Borneo Anugerah tersebut.
Hal tersebut untuk mendukung warga Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar yang berprofesi sebagai nelayan. Mereka kini bisa tersenyum bahagia.
Dengan hadirnya SPBU Nelayan ini maka para nelayan semakin mudah mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar untuk kapal mereka.
Hadir dalam peresmian tersebut anggota DPR RI Dapil Kalsel H Syaifullah Tamliha, Wakil Bupati Banjar H Said Idrus, Executive General Manager Patra Niaga Regional Kalimantan M Taufiq Setyawan, Perwakilan Pemprov Kalsel dan Forkompida terkait.
Dalam sambutannya, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono berharap, hadirnya SPBU Nelayan ini dapat membantu para nelayan, agar bisa mendapatkan BBM dengan mudah dan murah untuk keperluan melaut.
“Khususnya yang sudah memiliki kartu pelaku utama sektor kelautan dan perikanan atau KUSUKA. Kita harapkan bisa membeli BBM bersubsidi jenis solar di sini, karena jauh lebih mudah dan murah dibanding beli diluar,” ujar Sakti Wahyu.
Dia juga mengaku bangga, karena berkat upaya yang gigih dari Anggota DPR RI Dapil Kalsel H Syaifullah Tamliha, tambahan SPBU bagi nelayan bisa hadir di Kecamatan Aluh-Aluh.
“Setelah SPBU ini ke depan akan kita kembangkan lagi infrastruktur pelabuhan di sini. Mulai dari dermaga, docking hingga balai latihan untuk nelayan. Ini supaya nelayan di Kecamatan Aluh-Aluh semakin produktif dan ekonomi disini bisa terus tumbuh positif,” tambahnya.
Sementara, Anggota DPR RI Dapil Kalsel H Syaifullah Tamliha berharap SPBU di Kecamatan Aluh-Aluh ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para nelayan.
Dia berjanji terus berupaya memperjuangkan agar semakin banyak nelayan di Kalsel bisa mendapatkan Kartu KUSUKA. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan beragam bantuan dari pemerintah untuk meningkatkan produktivitas melautnya.
“Ada pun hal-hal yang disampaikan oleh nelayan tadi kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, baik itu masalah tambahan kuota BBM besubsidi hingga infrastruktur pendukung, kita akan terus coba perjuangkan lagi dengan berkoordinasi bersama instansi terkait,” jelas Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Executive General Manager Patra Niaga Regional Kalimantan M Taufiq Setyawan menjelaskan, dengan diresmikannya SPBU Nelayan di Kecamatan Aluh-Aluh ini, maka SPBU Nelayan di Provinsi Kalsel berjumlah 8 buah. Bahkan, rencananya ditambah lagi dua buah SPBU Nelayan pada tahun 2023 ini.
“Ada pun BBM Bersubsidi yang kita salurkan di SPBU Nelayan di seluruh Kalsel berjumlah 11.000 kilo liter. Khusus untuk SPBU Nelayan di Kecamatan Aluh-Aluh ini jumlahnya mencapai 400 kilo liter per tahun dengan penyaluran kepada 1.300 kapal,” bebernya.
Bagi Pertamina, menurutnya, hadirnya SPBU Nelayan ini adalah sebuah upaya pihaknya bersama instansi terkait, untuk bisa mewujudkan sila ke 5 yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
“Karena dengan hadirnya SPBU Nelayan ini maka nelayan bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan BBM Bersubsidi dengan mudah dan harga murah,” tuturnya.
Perwakilan nelayan dari Kecamatan Aluh-Aluh Muhammad Syamsul Bahri, mengaku bersyukur dengan hadirnya SPBU Nelayan di tempat mereka. Dia pun mengaku tidak perlu lagi harus susah-susah mencari BBM Bersubsidi, karena sudah bisa mendapatkannya di SPBU Nelayan.
“Kalau beli BBM di luar harganya paling murah Rp 13 ribu. Kalau di sini harganya tentu jauh lebih murah dan standar pemerintah,” ujarnya. rds