Rabu, Juli 16, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Koran dan Bungkus Nasi

by matabanua
30 Maret 2023
in Opini
0
D:\2023\Maret 2023\31 maret 2023\8\8\abdul jamil.jpg
Abdul Jamil Al Rasyid (Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas)

 

Koran atau surat kabar adalah suatu terbitan yang sangat mudah untuk dibuang yang berisi berita terkini untuk mendapatkan informasi bagi masyarakat. Koran diterbitkan biasanya oleh penerbitan dengan kertas yang dikenal dengan nama kertas koran. Di dalam tulisan surat kabar(koran) berisi tentang berita, iklan, opini, tajuk rencana dan karya sastra. Koran adalah media cetak yang berisi informasi yang aktual tentang berita terkini dan juga peristiwa yang terjadi baik itu di daerah maupun di seluruh Indonesia. Setiap daerah biasanya memiliki perusaan penerbitan media cetak yang berbentuk koran dan memiliki basis tersendiri di daerah tersebut.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\16 Juli 2025\8\master opini.jpg

Ada Hukum Perlindungan Anak, Tapi Mengapa Perundungan Makin Brutal?

15 Juli 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Anak Tidak Sekolah Terus Bertambah,Bukti Kegagalan Sistemik Pendidikan

15 Juli 2025
Load More

Sampai saat ini, koran masih saja dinikmati sebagian kalangan baik itu anak muda maupun orang tua yang hobi dalam membaca. Tetapi penulis melihat akhir-akhir ini bahwa media cetak sudah mulai ditinggalkan karena berkembangnya teknologi dengan internet tentu membuat segala sesuatu lebih instan. Begitu juga dengan segala sumber informasi, dahulu ketika penulis masih SD penulis akan membaca koran-koran yang diantara ke sekolah, penulis mengambil koran di kantor sekolah guna mendapatkan informasi tentang berita sepakbola. Tetapi hari ini untuk mendapatkan sebuah informasi tentang sepakbola, kita tinggal mencari di media-media online yang sudah tersedia.

Bungkus nasi merupakan kemasan yang terdiri atas kertas yang digunakan untuk membungkus nasi yang dijual di kedai-kedai nasi. Di Indonesia umumnya banyak kedai-kedai nasi yang berjualan di setiap harinya. Baik itu warteg, warung nasi biasa, warung nasi Padang dan lain sebagainya. Karena berjualan nasi adalah salah sumber mata pencaharian yang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Di kedai nasi tersebut tentu ada yang disantap di kedai tersebut dan juga ada yang dibawa pulang. Karena hal ini adalah sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Tentu yang dibawa pulang seperti ini akan membutuhkan kemasan. Kemasan tersebut yang biasanya terdiri dari kertas nasi dan juga koran bekas.

Apa yang menjadi masalah dengan koran dan bungkus nasi. Tentu penulis melihat disini adalah koran adalah kertas yang memiliki ciri khas tersendiri yang sangat mudah digunakan untuk membungkus nasi dan juga kertas nasi. Masalahnya adalah kenapa koran-koran bekas tersebut dijadikan bungkus nasi oleh kedai nasi sedangkan untuk membuat tulisan serta mencantumkan nama di koran tersebut sangat sulit. Hal ini yang sampai saat ini masih menjadi pertanyaan oleh penulis, karena penulis merasakan bahwa untuk menerbitkan tulisan di sebuah koran itu tidak mudah. Penulis merasakan bahwa hal tersebut yang notabene adalah kurang menghargai orang yang telah susah-susah mencantumkan namanya di koran tersebut.

Hal-hal seperti ini tidak bisa dipungkiri bahwa dari sudut pandang perasaan penulis seperti yang penulis utarakan di atas. Tetapi hal ini adalah sebuah polemik juga karena koran itu biasanya dicetak setiap hari, tentu akan membuat suatu koran akan menumpuk. Biasanya koran bekas tersebut akan dijual ke orang yang membeli koran bekas dengan harga per kilogram. Penulis juga tidak persis tau kemana koran tersebut di distribusikan oleh pembeli koran bekas tersebut akan tetapi hal ini adalah hal yang sangat lumrah terjadi. Karena ketika penulis melihat dari sudut pandang orang awam koran bekas tersebut tentu lebih baik dijual dan bisa menghasilkan uang dan bermanfaat.

Koran yang dibeli ataupun di berikan ke lembaga pemerintah, biasanya dijual kembali oleh lembaga tersebut yang menyebabkan hal tersebut sudah menjadi tidak asing di tengah masyarakat. Hal ini sebenarnya tidak juga salah tetapi dua hal diatas adalah dua sisi yang penulis lihat kenapa koran bekas tersebut identik dengan bungkus nasi. Kita melihat dari kacamata penulis bahwa buat apa susah-susah menulis di koran ujung-ujungnya menjadi bungkus nasi juga. Hal ini bisa menyebabkan seseorang untuk malas menulis lagi di koran dan lebih tertarik menulis di media online karena lebih bisa dilihat beberapa tahun ke depan.

Tetapi di sisi lain, ketika koran sudah menumpuk dan informasi yang faktual di dalamnya sudah dibaca. Koran tersebut tentu akan mubazir, daripada dibakar tentu akan lebih menarik koran tersebut dijual dan juga bisa menghasilkan seperti dijual ke kedai nasi dan juga tukang koran bekas. Karena bungkus nasi dengan koran tersebut bukanlah sebuah kesalahan tetapi hal ini adalah sebuah kebiasaan dari masyarakat kita di samping kertas koran itu juga kertas yang baik untuk digunakan membungkus nasi. Biasanya kertas koran adalah kertas kedua atau lapisan kedua yang digunakan untuk membungkus nasi tersebut. Kertas yang pertama tentu adalah kertas nasi.

Untuk itu, dua hal yang menurut penulis sama memiliki dampak positif dan negatif masing-masing. Karena hal tersebut kita harus memahami sebuah masalah bungkus nasi koran dari dua sudut pandang. Karena koran adalah wadah bagi seorang penulis untuk menyalurkan ide, gagasan serta pendapatnya. Di sisi lain bungkus nasi juga memerlukan kertas koran. Karena hal ini pembaca harus memahami bahwa koran itu dibuat bukan hanya ditujukan untuk bungkus nasi, yang menjadi bungkus nasi adalah koran yang sudah bekas dan informasi yang diberikan bukanlah informasi yang terbaru. Makanya ketika suatu saat media cetak seperti koran sudah ditinggalkan seiring media online meraja lela. Tentu hal ini akan menjadi sebuah masalah untuk kedai-kedai nasi yang ada. Gunakanlah koran sebaik mungkin disamping memberikan pengetahuan serta informasi koran juga berfungsi sebagai wadah untuk konsumsi masyarakat.

 

 

Tags: Abdul Jamil Al RasyidBungkus NasiKoranMahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA