
BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin menghadiri dan sekaligus melakukan penanaman pohon bersama sejumlah kelompok masyarakat di banua dalam rangka Hari Bakti Rimbawan ke-40 tahun 2023.
Kegiatan yang juga termasuk bagian dari Gerakan Revolusi Hijau gagasan Gubernur Kalsel itu dilaksanakan di lahan Pemprov Kalsel seluas 23 hektar di kawasan Jalan Golf Banjarbaru, pada Kamis (16/3) pagi.
Perlu diketahui melalui Gerakan Revolusi Hijau hingga saat ini sudah dilakukan penanaman dan pembagian bibit secara gratis setara dengan 137.243,91 hektar melalui berbagai kegiatan seperti rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS).
Reklamasi, Perizinan Berusaha Penanaman Hutan (PBPH) Hutan Tanaman, PBPH Hutan Alam, Perhutanan Sosial, Rehabilitasi Hutan dan Lahan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), Forest City, ASN Menanam dan sejumlah kegiatan lainnya.
Melalui gerakan revolusi hijau tercatat penurunan luas lahan kritis yang cukup signifikan di Provinsi Kalsel dari 640 ribu hektar tahun 2013 menurun menjadi 511 ribu hektar tahun 2018 dan di tahun 2022 berdasarkan rilis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas lahan kritis di Kalsel menjadi 458 ribu hektar.
Ditemui usai penanaman, Paman Birin ini menyampaikan bahwa gerakan penanaman ini semata-mata bertujuan untuk menjaga dan memelihara bumi dan banua.
“Sekian kalinya kita melakukan penanaman dalam rangka gerakan Revolusi Hijau yang bertujuan untuk menjaga, melestarikan dan memelihara semampu yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi ini. Kalau bukan kita, siapa lagi? Karena kita semua penghuni tetap bumi ini,” ujar Paman Birin.
Paman Birin juga mengatakan, segala efek tidak baik yang muncul akibat sakitnya bumi pastilah dirasakan oleh manusia itu sendiri.
Oleh karena itu, kata Paman Birin, masyarakat harus selalu bersemangat dalam menanam dan melakukan penghijauan dan minimalisir lahan kritis untuk bumi di masa yang akan datang.
“Kita terus semangat menanam pohon untuk banua kita tercinta Kalsel, dan terus berupaya meminimalisir lahan kritis yang ada di Kalsel. Kita bersama terus melakukan, menanam menanam dan menanam untuk anak cucu kita,” ujarnya.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Hj Fatumatuzzahra melaporkan gerakan revolusi hijau yang telah dicabangkan Gubernur Kalsel, Paman Birin merupakan langkah besar Kalsel dalam upaya memperbaiki lingkungan hidup dan meningkatkan ketahanan bencana di sektor kehutanan.
Fatimatuzzahra juga mengungkakan gerakan revolusi hijau yang digagas Gubernur telah memberikan bukti nyata bagi perbaikan lingkungan di banua.
Melalui spirit gerakan revolusi hijau, kata Ibu Aya (sapaan akrabnya), dilakukan penanaman pohon seluas 23 hektar dan akan ditanami 23 ribu batang pohon dengan jenis tanaman pulai dan tanaman lainnya disesuaikan dengan kondisi lahan.
“Kita akan menjadikan kawasan lahan seluas 23 hektar ini sebagai Forest City kedua di Kalsel, setelah di kawasan lahan perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarbaru,” katanya. adp/ani