
BANJARMASIN – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) se-Indonesia mendeklarasikan Gerakan Inklusif Berkemajuan IMM. Deklarasi dibalut dengan agenda Sidang Pleno Tanwir XXXI IMM dengan tema; “Bergerak Bersama Membangun Peradaban” di salah satu hotel di Banjarmasin, Rabu malam (15/3).
Tanwir XXXI IMM menghadirkan Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor yang memberikan pesan dan harapan kepada IMM tersebut.
Sedangkan pembacaan deklarasi dipimpin oleh Ketua IMM Kalsel, Laili Masruri yang diikuti perwakilan IMM dari 34 Provinsi di Indonesia, dilanjutkan dengan penandatangan.
Deklarasi memuat tujuh pilar meliputi ilmu atau pendidikan, ekonomi, politik, perlindungan perempuan dan anak dll.
Ketua Umum DPP IMM, Abdul Musyawir Yahya menjelaskan, masalah perempuan dan anak menjadi perhatian pihaknya. “Di sekolah banyak terjadi pelecehan luar biasa yang semestinya organisasi Islam seperti IMM ini dapat melindungi dan mengangkat harkat martabat perempuan, karena hal itu sudah banyak terlupakan,” ujarnya.
Selain itu dalam pengawasan penggunaan media sosial agar lebih cerdas. “Kita sadar betul media sosial dan pengembangan teknologi adalah samgat penting dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita tak mampu menggunakan baik justru digilas namun sebaliknya jika baik akan sangat bermanfaat,” katanya.
Gerakan inklusif ini tidak hanya diperuntukan untuk ruang lingkup IMM atau anak muda Muhammadiyah saja tetapi berlaku juga seluruh masyarakat Indonesia. “Kami akan gaungkan terus dengan harapan menjadi kebijakan pemerontah. Kami berharap juga kepada calon-calon politik dapat menjadikan tujuh pilar tersebut dalam programnya,” harap Abdul Musyawir Yahya.
Menurutnya, langkah kongkretnya IMM akan melakukan rumusan tujuh pilar tersebut dalam rumusan dan turunannya. “Bisa jadi nanti IMM jadi pengajar atau ada lamgkah kebijakan dan suarakan terus ke menteri pendidikan dan menteri SDM,” katanya.
IMM juga ingin bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat dengan menyuarakan kepada pemerintah bahwa unsur masyarakat kecil harus betul-betul diperhatikan secara ekonomi mengingat angka kemiskinan semakin tinggi. “Kami khawatir generasi muda ke depan, ketika cengkraman kemiskinan masih merajalela makanya kami harapkan maju dengan memperjuangan kesejahteran dan kecerdasan amanah konstitusi,” katanya
Sementara, Wawali H Arifin Noor mengatakan, Tanwir XXXI IMM ini sebagai wadah silaturahmi IMM seluruh Indonesia dan bertukar pikiran tentang bagaimana nanti Indonesia beradab.
“Di sini kami mengapresiasi ajang silaturahmi positif anak muda IMM, yang saling berdiskusi dan bertukar pikiran bagaimana nanti membantu kemajuan bangsa di tengah pesatnya perkembangan peradaban zaman,” kata Arifin. via