Rabu, September 17, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Peternak Ayam Makin Menyusut

by matabanua
15 Maret 2023
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2023\Maret 2023\16 Maret 2023\7\7\fbb7ab08-11a6-4920-a71b-8f00955c5b2d_169.jpg
JAKARTA – Anjloknya harga ayam ras di tingkat kandang berdampak eksistensi peternak mandiri yang semakin menyusut jumlahnya. Sebagian mereka menutup usaha, sebagian lagi beralih menjadi mitra perusahaan integrator.

Pengamat ekonomi pangan, Khudori, mengatakan fenomena masifnya protes peternak mandiri kepada pemerintah lantaran harga ayam rendah sudah terjadi bertahun-tahun silam.

Menurut Khudori, peternak skala UMKM sudah lama terombang-ambing oleh harga produksi yang selalu tak bisa dikontrol. Di sisi lain harga jual ayam tak menentu.

Artikel Lainnya

D:\2025\September 2025\17 September 2025\7\fwq.jpg

Harga Beras Naik di 109 Daerah

16 September 2025
D:\2025\September 2025\17 September 2025\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Beberapa Harga Komoditas Pangan Melebihi HET

16 September 2025
Load More

“Salah satu yang mereka tuntut brulang-ulang adalah pemisahan pasar. Peternak rakyat menjual di pasar becek/trasidional, dan integator di pasar modern dengan rantai dingin. Tapi tuntutan itu sampai sekarang tidak beroleh respons memadai pemerintah,” kata Khudori.

Menurutnya, meski tuntutan peternak dikabulkan, tantangannya adalah pengawasan yang lemah. Dia menilai idealnya para peternak itu menyatu dalam wadah seperti koperasi.

“Nah, koperasi produsen ini berkolaborasi dengan petani jagung, perusahaan penyedia pakan skala kecil-menenga, perusahaan penyedia bibit ayam sehari [Day Old Chiken/DOC], dan berkolaborasi dengan pasar,” ujar pegiat Asiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) itu.

Khudori mengatakan dengan cara tersebut, baik di sisi hulu dan hilir akan terhubung. Sebab, peternak mandiri tak terombang-ambing oleh faktor eksternal yang tak bisa sepernuhnya dikendalikan. Sementara itu, di internal perusahaan integrator sendiri, Khudori menilai tidak seluruhnya fundamental bisnisnya baik. “Coba saja cek kinerja sahamnya di BEI [Bursa Efek Indonesia]. Ini terkait pilihan bisnis, hulu-hilir. Bukan semata-mata skala produksi peternak kecil/rakyat vs integratr,” ungkap Khudori. Sebelumnya, para peternak ayam menjerit akibat harga ayam mengalami penurunan walau di tengah peningkatan permintaan pasar. Mereka menilai salah satu biang keladi adalah permainan tak sehat dari korporat besar seperti Charoen Pokphand Tbk. (CPIN) serta Japfa Comfeed Tbk. (JPFA).

Akhirnya, puluhan peternak mandiri mendatangi kantor Komnas HAM pada Senin lalu guna menyuarakan ketidakadilan itu. Dalam aksi demonstrasi, mereka juga menuntut pemerintah mengambil langkah mengatasi harga ayam hidup yang jatuh pada awal tahun ini.

Sebelum ke Komnas HAM, peternak juga telah melakukan beberapa kali demonstrasi ke Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perdagangan. Namun, aspirasi yang disampaikan tak kunjung digubris. Sebagaimana diperkirakan peternak, kerugian peternak ayam bisa menembus Rp3,2 triliun per tahun akibat anjloknya harga ayam di kandang. bisn/mb06

 

 

Tags: Khudori UMKMPengamat ekonomi panganPeternak ayam
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA