
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Pratikno disebut mengalami flu hingga sakit persendian.
Sakit sendi yang dialami kabarnya hingga membuat salah satu ‘pembantu’ Presiden Joko Widodo tersebut merasa kakinya terasa sakit saat berdiri.
“Pak Pratikno kondisinya segar bugar, tapi kaki sakit untuk berdiri. Perlu di RS untuk dipantau penyebab sakit di sendi,” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Senin (13/3).
Sakit kaki ketika berdiri terlalu lama memang bisa dialami siapa saja. Ada beberapa penyebab sakit kaki saat berdiri yang perlu diketahui.
Mengutip Chicago Vein Institute, pasien biasanya menggambarkan nyeri kaki dengan rasa terbakar, kram, atau kesemutan yang cenderung membaik setelah berjalan singkat.
Rasa sakit biasanya terjadi di area betis, namun bisa juga di paha. Biasanya, rasa sakit juga diiringi oleh pembengkakan, terutama jika rasa nyeri berlangsung lama.
Mengutip berbagai sumber, ada beberapa penyebab saat berdiri atau berjalan terlalu lama. Berikut beberapa penyebabnya.
1. Tendonitis
Tendonitis adalah penyakit yang terjadi karena penuaan atau kondisi tertentu seperti diabetes atau rheumatoid arthritis.
Jika bagian tubuh tertentu terlalu sering digerakkan atau digunakan, tendon di area tersebut akan mengalami iritasi dan atau robekan kecil. Selain nyeri, Anda mungkin mengalami kekakuan sendi dan keterbatasan gerak.
2. Osteoartritis
Osteoartritis adalah kondisi degeneratif yang menyebabkan tulang rawan di antara persendian rusak.
Jika kondisi tersebut terjadi di pinggul atau lutut, maka muncul rasa sakit saat berdiri atau berjalan. Rasa nyeri muncul karena tulang yang saling bergesekan saat bergerak.
3. Bursitis
Kondisi ini terjadi ketika kantung berisi cairan di antara persendian mengalami peradangan. Kondisi ini bisa terjadi karena cedera, infeksi, atau dari aktivitas berulang.
Selain nyeri, peradangan pada kandung lendir juga memicu rasa bengkak dan kulit yang terasa hangat saat disentuh.
4. Stenosis tulang belakang lumbar
Tulang belakang lumbar (punggung bawah) memiliki lima tulang belakang, masing-masing dipisahkan oleh cakram lunak agar bisa bergerak.
Cedera tertentu atau penuaan dapat mempersempit saluran tulang belakang. Akibatnya, saraf yang menjalar ke kaki jadi tertekan. Kondisi ini dikenal dengan istilah stenosis tulang belakang lumbar.
Selain nyeri, gejalanya meliputi mati rasa di bokong atau kaki saat berjalan.
5. Sindrom stres medial tibial (MTSS)
Kondisi ini dikenal sebagai shin splints. Kondisi ini mengacu pada nyeri di bawah lutut dan sering dialami oleh pelari, penari, pemain tenis, dan orang-orang di militer.
Gejalanya berupa pegal dan nyeri di sepanjang sisi dalam tulang kering, serta pembengkakan pada kaki bagian bawah.
6. Fraktur stres
Fraktur stres merupakan kondisi retakan kecil di permukaan tulang. Kondisi ini sering dialami oleh atlet yang tiba-tiba meningkatkan intensitas olahraganya.
7. Ruptur tendon achilles
Tendon achilles menghubungkan otot betis ke tulang tumit. Achilles adalah tendon terbesar yang ada di tubuh manusia. Saat diregangkan melebihi kapasitasnya, ia dapat mengalami robekan sebagian atau seluruhnya.
Jenis cedera ini paling sering terjadi saat mendarat setelah melompat, berputar tiba-tiba, atau peningkatan kecepatan secara tiba-tiba saat berlari.
Pecahnya tendon achilles ditandai oleh ketidakmampuan kaki untuk menekuk ke bawah atau mendorong kaki yang cedera saat mencoba berjalan.
8. Penyakit arteri perifer
Penyebab kaki sakit saat berdiri tak melulu masalah yang berhubungan dengan otot dan tulang, tapi juga pembuluh darah. Misalnya saja penyakit arteri perifer.
Penyakit ini terjadi karena penumpukan timbunan lemak di pembuluh darah pada kaki. Akibatnya, sirkulasi darah di area kaki jadi terganggu dan menyebabkan nyeri, kram, hingga mati rasa.
Orang dengan penyakit arteri perifer juga cenderung memiliki tungkai atau kaki bagian bawah yang dingin.web