
PELAIHARI – Pabrik karet PT Kintap Jaya Wattindo (KJW) di Desa Liang Anggang, Kecamatan Bati Bati, Kabupaten Tanah Laut, ambruk. Hal ini dibenarkan Kapolsek Bati-bati Iptu H Samhudi saat dikonfirmasi Mata Banua, Kamis (9/3).
Diketahui pabrik karet milik PT KJW ambruk sekitar pukul 12.00 Wita ketika sedang istirahat. Ada ratusan karyawan yang bekerja di pabrik karet tersebut, namun saat insiden, banyak yang saat itu tidak berada di dalam pabrik.
Diketahui, berdasarkan data yang diperoleh oleh pihak petugas, ada delapan orang yang terperangkap di dalam bangunan tersebut. Tujuh orang dapat berhasil diselamatkan terlebih dahulu, dan terverifikasi ke rumah sakit.
Sedangkan satu orang yang diduga bernama Yunus, warga Desa Liang Anggang, baru berhasil dievakuasi Tim Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin pada sore hari.
“Korban atas nama M Yunus berhasil dievakuasi pada pukul 16:50 Wita dalam keadaan meninggal,” kata Kepala Kantor Basarnas Banjarmasin Al Amrad.

Basarnas dibantu tim SAR gabungan dan relawan berupaya keras mengevakuasi korban lantaran posisinya cukup sulit terjebak di balik puing-puing bangunan.
Ia menjelaskan, timnya membawa rescue compartement dengan peralatan ekstrikasi yang biasanya digunakan dalam evakuasi kecelakaan atau reruntuhan bangunan, berupa Rescue Extrication Portable, FGDR (Findar Ground Penetrating Radar), combi cutter dan ram.
“Jadi misalnya alat pemotong besi digunakan untuk memotong besi reruntuhan bangunan yang menutupi badan korban,” jelasnya.
Setelah ditemukannya korban M Yunus, maka proses evakuasi yang dimulai Kamis siang sekitar pukul 13.00 Wita sesaat setelah terjadi peristiwa resmi dihentikan.
Semnetara, tujuh korban sebelumnya yang telah berhasil ditemukan, yaitu M Abdullah, Nunci, M Kariadi, Eko Arisandi, Dian, Mahdiannoor, dan Arjuni.
Amrad menyampaikan terima kasih kepada timnya dan juga seluruh tim SAR gabungan bersama relawan dan masyarakat, atas kerja kerasnya dalam membantu evakuasi sehingga semua korban berhasil ditemukan. ris/ant