
BANJARMASIN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan Gusti Abidinsyah minta pemerintah meninjau kembali terkait harga eceran tertinggi (HET) gabah dan beras.
Pasalnya,penetapan HET tersebut sangat merugikan bagi petani yang jauh dari stadar,yakni hanya Rp 4.550 per kilogram.”Saya minta penetapan HET gabah dan beras ditinjau kembali oleh pemerintah,” ujar Gusti Abidinsyah saat dihubungi via handphone di Banjarmasin,Sabtu (4/3) sore.
Yang kasihan adalah petani setengah dipaksa untuk menurunkan harga gabah,karena bagaimanapun juga itu merugikan petani, sedangkan biaya menanam padi dengan pupuk tinggi sudah sangat sulit.
“ Kondisi di kita banyak yang gagal panen padi di Kalsel,karena terkendala air pasang dan banjir,” jelasnya.
Karena berdampak luas kepada petani, sebab pemerintah ini bertujuan menurunkan harga gabah turun harga beras turun.Tapi kalau harga pupuk mahal dan langka,ini kan mengancam kegagalan petani juga.
“ Kita kemarin sudah berupaya agar petani beralih kepada pupuk organik dari pada pupuk kimia,” tambahnya.
Politisi senior Partai Demokrat ini menambahkan setiap kali reses menyampaikan agar petani menggunakan pupuk organik yang lebih murah dari pada pupuk kimia.
Pemerintah seharusnya memberikan subsidi pupuk kepada petani agar harga beras murah.” Yang jelas pemerintah melakukan operasi pasar atau membantu subsidi pupuk karena berat menjadi petani sekarang ini hanya mampu seadannya saja,” tambahnya. rds