
BANJARMASIN – Selama Januari hingga Februari 2023, telah terjadi 35 bencana di Provinsi Kalimantan Selatan yang terdiri atas 20 kali bencana sosial yakni kebakaran pemukiman penduduk, dan 15 kali bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
“Dari 15 kali bencana alam itu, meliputi banjir 10 kali, angin ribut atau angin puting beliung empat kali, dan tanah longsor satu kali,” kata Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Kalsel H Achmadi SSos, Kamis (2/3).
Menurut Madi –sapaan akrabnya, bencana alam banjir sebanyak 10 kali itu di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar masing-masing tiga kali, Tanah Laut dua kali, Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) masing-masing sekali.
Sedangkan bencana alam angin puting beliung empat kali, yakni dua kali di Kabupaten Banjar, dan masing-masing sekali di Barito Kuala (Batola) dan Hulu Sungai Selatan (HSS). Sementara itu tanah longsor satu kali terjadi di Kabupaten HSS.
Madi menyebutkan, kerugian akibat bencana baik bencana alam maupun sosial hingga akhir Februari 2023 di Kalsel, ditaksir mencapai Rp 3,135 miliar.
Kerugian bencana hingga akhir Februari 2023 yang mencapai Rp 3,135 miliar itu, sebagian besar akibat bencana sosial, yakni musibah kebakaran pemukiman penduduk mencapai Rp 3,050 miliar.
Dari kerugian bencana sosial yakni kebakaran pemukiman penduduk tahun 2023 sebesar Rp 3,050 miliar itu, terbesar di alami Kota Banjarmasin mencapai Rp 1,325 miliar, disusul Kabupaten Balangan Rp 425 juta dan Banjar Rp 400 juta.
Ia menambahkan, dari 20 kali bencana kebakaran pemukiman penduduk di Kalsel itu, terbanyak di Kota Banjarmasin enam kali, dan masing-masing sebanyak tiga kali di Kabupaten Balangan dan Batola.
Akibat bencana kebakaran pemukiman penduduk tersebut, sebanyak 45 kepala keluarga (KK) atau 139 jiwa kehilangan tempat tinggal, dan dua orang meninggal dunia di Kota Banjarmasin.
Kemudian, kebakaran pemukiman penduduk itu menyebabkan 27 buah rumah penduduk mengalami rusak total, lima buah rumah rusak berat, dan tiga buah rumah rusak ringan.
Sedangkan akibat bencana alam di Kalsel menyebabkan 20,175 kepala keluarga (KK) atau 64.681 jiwa terdampak, selain itu juga mengakibatkan dua buah rumah penduduk mengalami kerusakan berat, tiga buah rumah rusak sedang dan satu buah rumah rusak ringan.
Pada kesempatan itu, Madi mengingatkan masyarakat terutama yang tinggal di daerah rawan bencana baik alam maupun sosial, hendaknya meningkatkan kewaspadaan guna meminimalisir risiko bencana. ani