
BANJARMASIN – Piala Adipura tahun 2022 gagal diraih Pemko Banjarmasin. Kota berjuluk Seribu Sungai ini hanya mendapatkan berupa sertifikat penghargaan Adipura, sebagai apresiasi dalam upaya menjaga lingkungan.
Sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, piala adipura tersebut dapat dipertahankan selama empat tahun berturut-turut sejak tahun 2015-2019 dan tahun 2022.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, mendapatkan penghargaan berupa sertifikat adipura saja, bukan berarti terjadi penurunan prestasi dalam pengelolaan kebersihan terkait sampah dan lingkungan.
Baginya sertifikat itu merupakan bentuk apresiasi kota ini dalam menjaga kebersihan dan penyediaan RTH tetap diapresiasi Kementeran Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Tidak benar, penghargaan sertifikat Adipura ini merupakan prestasi yang menurun bagi Kota Banjarmasin,” katanya.
Dia berpendapat, capaian Banjarmasin yang hanya mendapat sertifikat ini disebabkan adanya perubahan indikator dalam penilaian adipura yang diberlakukan Kementerian LHK.
Meski begitu, Ikhsan menekankan agar penghargaan Adipura ini menjadi pemicu semangat bagi Kota Banjarmasin dalam menjaga kebersihan dan lingkungan, khususnya sungai-sungai yang ada.
“Jangan sampai dengan capaian ini membuat kita puas,” katanya.
Penghargaan Adipura 2022 diumumkan Kementerian LHK, di Jakarta, Februari lalu. Ada 258 kabupaten kota yang bersaing dalam peningkatan lingkungan termasuk Kota Banjarmasin.
Dari semua itu hanya 150 kabupaten/kota yang meraih penghargaan, ada 5 Adipura Kencana, 80 Piala Adipura, 61 Sertifikat Adipura, dan 4 Plakat Adipura.
Untuk Kategori Kota Besar, Banjarmasin kalah bersaing dengan daerah lain yang ada di Kalsel, seperti Kota Banjarbaru, Kandangan, Barabai, Marabahan, dan Tanjung. Kelima daerah ini berhasil membawa pulang Piala Adipura 2022. via