
JAKARTA – Usulan Menteri BUMN Erick Thohir terkait kredit nol persen untuk pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) diapresiasi.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang menilai, program bunga nol persen merupakan terobosan yang ditunggu pelaku UMK.
Sarman mengatakan, usaha mikro selama ini kesulitan mengajukan pinjaman ke bank. Salah satunya penyebabnya terkendala syarat administrasi, seperti dokumen perusahaan, laporan rugi laba, hingga proposal peruntukan pinjaman dan jaminan.
“Dengan adanya program ini, menjadi angin segar dan menjadi pertanda jutaan usaha mikro kecil akan pulih dan bangkit menggerakkan ekonomi akar rumput untuk percepatan pemulihan dan penguatan ekonomi nasional,” kata Sarman.
Sarman mengatakan, saat ini adalah momentum yang tepat untuk memberdayakan pelaku usaha mikro kecil menjadi salah satu penopang dan kekuatan perekonomian nasional di tengah ancaman krisis ekonomi global.
Terlebih, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga 62,55 persen dan menyumbang serapan tenaga kerja hingga 97,22 persen.
Sayangnya, meski kontribusi UMKM tinggi, akses pembiayaan untuk segmen tersebut sampai saat ini baru mencapai 21 persen. Maka, tak heran jika banyak pelaku UMKM meminjam tambahan modal kepada rentenir dengan bunga yang sangat tinggi.
“Harapan kita nanti pada pelaksanaannya agar penyaluran kredit bunga nol persen ini tepat sasaran dan tepat guna. Data penerima kredit nol persen ini harus transparan dan terbuka dengan usaha yang jelas,” katanya.
Sarman menilai peran Kementerian Koperasi dan UKM serta Dinas Koperasi dan UKM di daerah serta asosiasi usaha mikro kecil sangat diharapkan untuk memberikan data yang valid. Tujuannya agar penerima program tersebut benar-benar pelaku usaha mikro yang memang sangat membutuhkan modal kerja.
“Jika UMKM kita tumbuh dan cepat bangkit, tentu kita harapkan secara perlahan akan naik kelas dan mampu menyediakan lapangan kerja baru bagi anak-anak bangsa. Ini juga akan memberikan kontribusi menurunkan angka pengangguran,” kata Sarman.
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumya menyatakan terus mendorong pendanaan murah bagi para pelaku usaha mikro. Erick menargetkan pembahasan usulan kredit usaha mikro dengan bunga nol persen dapat diselesaikan dalam satu bulan.
Erick mengaku telah menyampaikan usulan pemberian bunga pinjaman nol persen kepada Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, agar usulan ini bisa terealisasi secepatnya. Erick sudah mengutus dua wakil menteri BUMN untuk melakukan pembahasan dengan BI.
Kedua wakil menteri BUMN, yaitu Pahala Mansury dan Kartika Wirjoatmodjo, masing-masing membahas pendanaan BUMN di sektor pangan dan perluasan pendanaan untuk program Mekaar. Erick ingin pemberian bunga pinjaman nol persen untuk pelaku usaha mikro dapat terealisasi sesegera mungkin. rep/mb06