Selasa, Agustus 19, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Islam, Solusi Kasus Penculikkan anak

by matabanua
23 Februari 2023
in Opini
0

Oleh: Jalidah, S.Pd (Pendidik di Batola)

Beberapa pekan terakhir, viral kasus penculikkan anak dengan motif beragam. Ada karena penyimpangan seksual pelaku, tergiur dengan penjualan organ tubuh, dan faktor utamanya yakni dorongan ekonomi.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\19 Agustus 2025\8\Edi Setiawan.jpg

Ekonomi Merdeka Angka 80: Janji Yang Belum Tuntas

18 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\19 Agustus 2025\8\tias aditya.jpg

Menyusui Sebagai Praktik Cinta yang Berkelanjutan

18 Agustus 2025
Load More

Maraknya penculikan anak ini membuat keresahan baru bagi semua orang tua. Sejak ditemukan mayat bernama Muh Fadli Sadewa (12 tahun) yang sebelumnya dilaporkan hilang di Kota Makassar, pembicaraan seputar kriminalitas terus menggelinding. Tak ayal membuat ketakutan makin bertambah di benak semua orang.

Pada awal Januari, anak 11 tahun diculik dan dibunuh oleh dua orang remaja di Makassar. Motif penculikan akibat tergiur besaran uang jual beli ginjal.

Akar masalah dari kejadian penculikan anak ini, disebabkan banyak faktor.

Pertama, pondasi akidah dari dalam rumah kian minim. Problem hidup yang sangat majemuk, menyebabkan keluarga menjadi rapuh. Salah satunya bisa disebabkan masalah kebutuhan pokok yang tidak tercukupi akibat tidak berimbangnya pemasukan dan pengeluaran.

Kedua, kehidupan masyarakat yang kian hari kian individualis. Kondisi ini tercipta secara alami, disadari atau tidak. Hal ini dikarenakan kungkungan kehidupan materialistik yang diciptakan sistem saat ini. Sehingga, setiap individu harus berjuang sendiri untuk sekadar mengisi lambung agar tetap bisa melanjutkan hidup.

Ketiga, negara seolah abai dalam mengayomi rakyatnya. Padahal, hal paling urgen dalam menciptakan kesejahteraan rakyat adalah hadirnya negara. Tak dimungkiri, sistem sekuler kapitalis menciptakan derita berkepanjangan akibat asas yang memang sudah rusak dari akarnya.

Dalam sistem Islam, negara berada di garis terdepan untuk melindungi rakyatnya, kunci mengatasi berbagai tindak kriminal, termasuk penculikan anak. Dengan menerapkan seperangkat hukum untuk memberantas dan mencegah kejahatan yang berfungsi sebagai jawazir dan jawabir (pencegah dan penebus).

Negara juga akan memberikan sanksi yang diterapkan untuk memberi efek jera bagi para pelaku kejahatan. Takzir, yaitu hukuman yang ditetapkan oleh Khalifah. Hukuman bagi pembunuhan ataupun perusakan tubuh adalah kisas, yaitu hukuman balasan yang seimbang bagi pelakunya. Dan pelaksanaan sanksi yang diberikan kepada pelaku kejahatan dilakukan di hadapan khalayak umum sehingga jika masih ada yang hendak melakukan kejahatan akan berpikir beribu-ribu kali.

Selain itu, negara juga menjamin terwujudnya kesejahteraan bagi setiap individu rakyat. Dengan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya sesuai bidang kemampuan warganya. Sehingga kepala keluarga bisa mendapatkan pekerjaan dan memperoleh harta untuk menafkahi keluarganya dengan cara yang layak.

Tidak hanya sampai disitu, negara khilafah juga memberikan bantuan secara langsung bagi masyarakat yang tidak memiliki kemampuan untuk bekerja, bisa dikarenakan usia yang sudah renta, atau karena ada kelemahan secara fisik sehingga tidak mampu bekerja secara optimal. Sehingga jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat (sandang, pangan dan papan) bisa terwujud ke seluruh lapisan masyarakat. Sehingga tidak ada celah bagi individu untuk melakukan tindak kejahatan karena motif ekonomi atau kesulitan hidup.

Pengontrolan langsung oleh negara perihal media dan memastikan tidak ada video yang memicu seseorang untuk melakukan kejahatan. Dan di saat yang sama Negara juga terus memberikan edukasi dan penanaman akidah di tengah masyarakat. Sehingga tumbuh rasa keimanan dan ketakwaan individu.

Khilafah juga akan mengontrol langsung media dan memastikan tidak ada video atau tayangan yang memicu seseorang untuk melakukan kejahatan. Sebab, media dalam khilafah berfungsi untuk memberi informasi dan mencerdaskan masyarakat. Siapa saja yang dengan sengaja menyebarkan video atau sejenisnya yang akan membawa pada kerusakan dan kejahatan maka akan mendapatkan sanksi yang sangat berat.

Pada saat yang sama, khilafah senantiasa memberikan edukasi dan penanaman akidah di tengah masyarakat. Menumbuhkan keimanan dan ketakwaan individu, bahwa tujuan hidup di dunia adalah untuk beribadah. Sehingga individu masyarakat sangat berhati-hati dalam melakukan setiap perbuatan karena pasti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt. di akhirat nanti.

 

 

Tags: JalidahPenculikkan anakPendidik di BatolaWallahu A’lam Islam
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA