Senin, Agustus 18, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Hati-hati, Susu Kental Manis Bisa Picu Stunting

by matabanua
23 Februari 2023
in Mozaik
0
D:\2023\Februari 2023\24 Februari 2023\11\Halaman 1-11 Jumat\hati hati.jpg
(foto:mb/web)

Susu kental manis (SKM) kerap menjadi pilihan pengganti air susu ibu (ASI) oleh beberapa orang. Produk ini dianggap lebih murah dan memiliki rasa manis yang disukai anak.

Padahal, SKM tak bisa dijadikan pengganti susu. Kandungan gizi dalam SKM juga tergolong rendah, bahkan cukup berbahaya untuk kesehatan si kecil.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\19 Agustus 2025\11\Halaman 1-11 Selasa\enggak.jpg

Enggak Bikin Gemuk, 6 Camilan Sehat Ini Wajib Kamu Bawa saat Kerja

18 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\19 Agustus 2025\11\Halaman 1-11 Selasa\luar biasa.jpg

Luar Biasa! Ini Manfaat Air Rebusan Kayu Manis untuk Kesehatan

18 Agustus 2025
Load More

Dokter spesialis anak di Rumah Sakit Permata Depok Agnes Tri Harjaningrum mengatakan, salah satu dampak nyata dari pemberian SKM pada anak adalah diabetes dan stunting.

Kandungan gula yang cukup tinggi membuat anak lebih cepat kenyang. Hal ini bisa membuat mereka enggan mengonsumsi makanan lain untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

“[Susu] kental manis itu proteinnya rendah, gulanya tinggi, membuat anak cepat kenyang,” kata Agnes dalam diskusi media Salah Kaprah Susu, Kesehatan Anak dan Peran Media Sosial di Jakarta, Selasa (14/2), beberapa hari lalu yang dikutip cnnindonesia.com.

Tak heran jika kemudian anak yang diberi SKM, alih-alih ASI atau susu formula, bisa mengalami kekurangan gizi. Berat badan anak bisa naik atau turun drastis. Mereka juga jadi lebih mudah sakit karena daya tahan tubuhnya lebih lemah.

“Akhirnya anak stunting atau diabetes karena kelebihan gula,” kata dia.

Agnes menyebut, sebagian masyarakat memang masih menganggap SKM sebagai susu. Padahal, SKM bukanlah susu.

Selain itu, kandungan gula dalam SKM juga sangat tinggi. Sedangkan nutrisi dan proteinnya justru rendah.

Pemberian SKM sebagai pengganti susu dinilai terjadi karena kurangnya literasi yang diterima orang tua terkait kebutuhan gizi anak. Iklan dan propaganda yang telah dilakukan sejak lama menyoal SKM sebagai bagian dari susu juga jadi salah satu penyebabnya.

Bahkan, meski informasi di atas kini sudah cukup populer, beberapa toko masih saja menyandingkan SKM dengan produk susu lainnya. Hal ini juga yang membuat orang tua tetap memperlakukan SKM sebagai susu.

“Banyak banget, ya, yang salah [pemberian SKM sebagai susu]. Padahal, untuk jangka pendek bisa memicu malnutrisi seperti sindrom metabolik dan obesitas. Kalau jangka

 

Tags: " kata Agnes.web SKMASIdan ujung-ujungnya jadi stuntingjantungKolesterolpanjang bisa diabetesstunting
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA