
BANJARMASIN – Ketua Dewan Mejelis Syuro Partai Ummat Prof DR HM Amien Rais MA mengingatkan kader dan simpatisan partainya untuk menghindari politik uang yang merupakan sebuah penyakit dalam demokrasi, pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang.
Karena, lanjut dia, Partai Ummat bertekad akan menghilangkan atau memutus mata rantai politik uang tersebut secara perlahan-lahan, melalui sosialisasi dan edukasi ke masyarakat termasuk di Provinsi Kalsel.
Amien Rais mengatakan, memang tidak hanya di Indonesia saja yang menghadapi politik uang. Di Amerika pun ada politik uang. Kekuatan rupiah yang disebar oleh elite politik itu untuk membeli suara.
“Memang ini sebuah penyakit demokasi yang menjadi aib, tapi sekarang sudah menjadi kebiasan. Politik uang ini yang harus dihindari Partai Ummat,” tegasya saat jumpa pers yang dihadiri Ketua Umum Partai Ummat DR IGN H Ridho Rahmadi MSc dan Ketua Umum Partai Ummat Kalsel Sugeng, sebelum acara silaturahmi dengan Pengurus DPW dan DPD Partai Ummat se Kalsel di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Senin (20/2) sore.
Dibandingkan zaman dulu, saat pemilu tahun 1955, terngiang-ngiang pemilihan umum berlangsung bersih daripada sogokan-sogokan.
“Ini akan dihadapi Partai Ummat, dimana orang berkilah ini adalah politik cost bukan poltik uang,” jelasnya.
Sementara, Ridho Rahmadi mengatakan, politik uang adalah suatu penyakit, yang di beberapa wilayah di Indonesia sudah stadium 3. Ketika masyarakat mendengar partai politik, akan ada aktivitas atau sosialisasi dalam bayangan mereka itu mengasosiasikan dengan uang.
“Partai Ummat sadar akan situasi tersebut, dan juga dalam diskusi internal kami ingin mengubah situasi. Tapi ini sebuah proses panjang dengan mengedukasi masyarakat. Partai Ummat akan memutus mata rantainya pelan-pelan dengan cara turun ke masyarakat. Kita akan ajukan gagasan yang tidak bersifat uang,” ujarnya.
Tapi, lanjut dia, juga memberi dalam kontek bantuan. Kalau masyarakat lapar, tentu tidak bisa diajak diskusi. Jadi, harus coba penuhi kebutuhan utama, baru memberikan pikiran atau gagasan-gagasan.
“Jadi untuk politik uang harus dipotong mata rantainya. Partai UMMAT menjadi sebuah agen yang berniat untuk memperbaiki,” tegasnya.
Sedangkan, Ketua Umum Partai Ummat Kalsel Sugeng mengatakan, berdasarkan komitmen, untuk DPRD Kalsel pihaknya menargetkan 5 kursi dari 7 dapil. Dan, untuk DPRD kabupaten/kota yang totalnya ada 430 kursi, Partai Ummat minimal harus dapat 36 kursi atau 8,5 persen. rds