
BANJARMASIN – Bank Kalsel sambangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan guna penuhi agenda Rapat Kerja Komisi II yang membahas terkait evaluasi kinerja Bank Kalsel di tahun 2022.
Bank Kalsel yang saat ini dimotori oleh Fachrudin sebagai Plt Direktur Utama hadir bersama Direktur Kepatuhan, IGK Prasetya, serta Komisaris Independen, Syahrituah Siregar, dan Komisaris, Rizal Akbar Sarupi.
Sedangkan Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalsel Imam Suprastowo bersama dengan Muhammad Yani Helmie, selaku Wakil Ketua, dan H.M.Iqbal Yudianoor, selaku Sekretaris, serta beberapa anggota Komisi II. Turut berhadir, Kepala OJK Regional IX Kalimantan, Riza Aulia Ibrahim, dan Ahimsa, selaku Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) beserta pejabat lainnya.
Kegiatan dilaksanakan di Ruang Rapat Komisi II, Gedung A Lantai 4 DPRD Provinsi Kalsel di Banjarmasin, Rabu (15/2).
Secara umum, kinerja Bank Kalsel di tahun 2022 menunjukkan hasil yang menggembirakan. Langkah-langkah strategis yang telah ditetapkan oleh Bank Kalsel di tahun 2022, terbukti berhasil memberikan hasil positif terhadap kinerja.
Bank Kalsel terus mencatatkan kinerja positifnya meskipun dipengaruhi keadaan ekonomi yang tidak menentu, akibat pandemi COVID-19.
Terhitung sejak awal tahun 2022, Bank Kalsel terus berakselerasi baik di kancah daerah maupun nasional dengan menghasilkan capaian optimal terhadap target yang diharapkan.
Capaian kinerja tersebut, dipaparkan oleh Plt. Direktur Utama Bank Kalsel Fachrudin dalam kesempatan Rapat Kerja bersama Komisi II DPRD Provinsi Kalsel tersebut.
“Bank Kalsel berhasil menutup tahun 2022 dengan hasil menggembirakan. Posisi Aset per 31 Desember 2022 adalah sebesar Rp21,35 triliun, mampu tumbuh sebesar 29,17% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp16,53 triliun (yoy). Hal ini juga ditunjang dari meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK), dimana per 31 Desember 2022 mampu mencatatkan sebesar Rp16,98 triliun atau tumbuh 26,55% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp13,42 triliun (yoy),” tuturnya.
Untuk Kredit dan Pembiayaan, terdapat pertumbuhan yang positf, dimana pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp11,11 triliun meningkat menjadi Rp13,74 triliun, atau tumbuh 23,64%.
Hal ini merupakan akumulasi dari pencapaian dar sisi Produktif, Komersial dan Korporat, Konsumtif, serta UMKM.
“Kredit Produktif menghasilkan catatan sebesar Rp7,03 triliun ditahun 2022, meningkat 40,51% dibandingkan tahun 2021, yakni Rp5,01 triliun, dimana Kredit Modal Kerja mencatatkan nilai sebesar Rp2,56 triliun, sedangkan Kredit Investasi sebesar Rp4,47 triliun,” ujarnya.
Di sisi Kredit Komersial dan Korporat, berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 38,18% dimana pada tahun 2021,mencatatkan sebesar Rp4,27 triliun menjadi sebesar Rp5,91 triliun di tahun 2022. Selain itu, Kredit Konsumtif, per 31 Desember 2022 mencatatkan nilai sebesar Rp6,70 triliun, tumbuh 9,80% dari tahun sebelumnya yakni Rp6,11 triliun.
“Sedangkan untuk Kredit UMKM, mencatatkan hasil yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2021 membukukan sebesar Rp730 miliar, di tahun 2022 menjadi Rp1,12 triliun, atau tumbuh 54,12%” urai Fachrudin.
Keberhasilan strategi yang dijalankan, ditunjukkan pula dalam bentuk efektifitas kinerja, dimana Bank Kalsel telah berhasil menekan biaya-biaya yang timbul sesuai dengan skala prioritas yang dibutuhkan perusahaan.
“Strategi yang kami bangun, berhasil memberikan dampak efektif dalam kinerja kami, dimana per 31 Desember 2022, Bank Kalsel mampu mencatatkan BOPO sebesar 80,82%, masih jauh di bawah batas yang ditetapkan oleh regulator. Hal ini berdampak pada pencapaian Laba (setelah pajak) yang berhasil mencatatkan sebesar Rp236,27 miliar lebih tinggi dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp219,25 miliar (yoy) atau tumbuh sebesar 7,76%,” terang Fachrudin.
Atas pencapaian kinerja tersebut, tentunya patut disyukuri. Meskipun banyak dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang tidak menentu, kondisi kinerja keuangan Bank Kalsel tetap mampu bertumbuh positif.
Upaya pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) yang ditetapkan regulator sebesar Rp3 triliun per 31 Desember 2024, menunjukkan progress yang positif, dimana per 31 Desember 2022 mencatatkan Modal Inti sebesar Rp2,31 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,99 triliun (yoy).
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Pemegang Saham, Gubernur dan Bupati/Wali Kota se-Kalimantan Selatan serta DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Kalsel,” tutup Fachrudin.
Menanggapi paparan tersebut,Ketua Komisi II DPRD Kalsel Imam Suprastowo DPRD menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja positif yang dilakukan Bank Kalsel. rds