Selasa, Agustus 19, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Terlihat di Kuku, Ini Tanda-Tanda Gula Darah Tinggi, Diabetes tak Terkontrol

by matabanua
1 Februari 2023
in Mozaik
0
D:\2023\Februari 2023\2 Februari 2023\11\Halaman 1-11 Kamis\ini.jpg
(foto:mb/web)

 

Dalam kebanyakan kasus, diabetes dapat menyebabkan gejala seperti rasa haus yang berlebihan, banyak buang air kecil, hingga kelelahan. Namun, seorang ahli mengatakan Anda juga dapat memperhatikan tanda-tanda peringatan diabetes pada kuku.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\19 Agustus 2025\11\Halaman 1-11 Selasa\enggak.jpg

Enggak Bikin Gemuk, 6 Camilan Sehat Ini Wajib Kamu Bawa saat Kerja

18 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\19 Agustus 2025\11\Halaman 1-11 Selasa\luar biasa.jpg

Luar Biasa! Ini Manfaat Air Rebusan Kayu Manis untuk Kesehatan

18 Agustus 2025
Load More

Direktur klinis asosiasi dari Bupa Health Clinics, Sarah White mengatakan diabetes dapat menyebabkan infeksi dan kerentanan pada kuku. Dia memperingatkan mereka yang memiliki kondisi tersebut harus waspada.

Menurut data International Diabetes Federation (IDF), sekitar 19,5 juta warga Indonesia mengidap penyakit yang juga akrab disebut kencing manis tersebut pada 2021. Pengidapnya berusia antara 20 hingga 79 tahun.

Dengan mengingat hal itu, maka penting untuk mengetahui tanda-tanda kondisi yang sedikit diketahui. Perubahan pada kuku bisa menjadi tanda diabetes yang tidak terkontrol dan tanpa intervensi dini.

White memperingatkan komplikasi kesehatan lebih lanjut mungkin terjadi. Berikut beberapa gejala diabetes yang mungkin tercermin di kuku:

1. Menguning

Penelitian menunjukkan diabetes dapat memengaruhi protein di kuku akibat peningkatan laju proses yang disebut glikosilasi. White menjelaskan proses ini diduga menjadi penyebab kuku menguning.

“Jika kuku berubah warna, itu bisa berarti Anda menderita gula darah tinggi atau diabetes yang tidak terkontrol selama beberapa waktu,” kata White, dilansir The Sun, Senin (30/1/2023).

2. Infeksi jamur

Infeksi jamur kuku juga umum terjadi pada mereka yang mengidap diabetes. Kondisi ini karena peningkatan kadar glukosa dapat menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah secara bertahap.

“Dengan suplai darah yang lebih buruk dan kadar glukosa yang lebih tinggi, infeksi jamur lebih mungkin terjadi,” ujar White.

Dia mengatakan kadar glukosa yang lebih tinggi juga berarti bakteri di sekitar kaki dapat berkembang lebih cepat untuk membuat infeksi.

3. Lapisan bawah kuku bengkak

White mengatakan pengidap diabetes harus memeriksa lapisan bawah kuku karena daerah itu sering menunjukkan tanda-tanda infeksi. Lapisan kuku bisa bengkak, merah, dan Anda mungkin merasakan sakit di pangkal kuku atau di kaki.

“Jika ternyata Anda rentan terhadap infeksi kuku berulang atau infeksi jamur kuku, pastikan Anda memeriksa kadar gula darah dan mencari saran medis,” kata White.

4. Kuku tipis

Beberapa saraf terpanjang tubuh menghubungkan otak ke jari kaki. Jika Anda memiliki kerusakan saraf, maka Anda mungkin kurang merasakan kondisi kaki.

Ini kemungkinan akan meningkatkan risiko trauma kaki, misalnya, Anda secara tidak sengaja menginjak benda-benda dan merusak kuku kaki. Ketika sudah rusak, kuku lebih rentan terkena infeksi dari kotoran atau kelembapan.

“Ketika sirkulasi darah di sekitar kaki berkurang, hal itu dapat menyebabkan kuku menjadi tipis dan lebih mudah pecah atau patah,” ujar dia.

5. Kuku tebal

Selain membuat kuku berwarna tak lazim, White mengatakan, infeksi jamur juga bisa menyebabkan kuku menjadi lebih tebal di ujungnya. Infeksi jamur secara bertahap dapat menyebar sehingga menyebabkan kuku menjadi tebal dan rapuh.

Jika mencapai tahap ini, kuku lebih rentan menjadi keras, patah, dan menyebabkan kerusakan pada jari kaki lainnya.

“Perubahan kuku ini bisa terjadi dengan sendirinya, atau saat mencoba memotong kuku yang menebal pada penderita diabetes, dalam beberapa kejadian bisa berubah menjadi borok kaki,” kata White.

White menyebut bahwa setelah didiagnosis diabetes, maka mengenali tanda-tanda kerusakan saraf atau masalah sirkulasi sejak dini adalah kunci menghindari komplikasi, seperti berkembangnya borok atau infeksi, dan dalam kasus terburuk, amputasi. Dia menyebut bahwa siapa pun yang mengidap diabetes harus membiasakan diri memeriksakan kaki dan kuku setiap hari, bahkan jika mereka merasa baik-baik saja.

“Jika Anda menemukan sesuatu yang tampak tidak beres, konsultasikan dengan profesional kesehatan sesegera mungkin untuk mendapatkan pemeriksaan,” ujar White. rep

 

 

Tags: diabetesGula Darah
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA