
BANJARMASIN – Kerugian akibat bencana baik bencana sosial dan bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin ribut atau angin puting beliung hingga 31 Januari 2023 di Provinsi Kalsel ditaksir mencapai Rp2,735 miliar.
“Kerugian bencana di Kalsel selama Januari 2023 itu didominasi bencana sosial yakni kebakaran pemukiman penduduk,” kata Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel, H Achmadi, SSos, di Banjarmasin, Rabu (1/2).
Madi (sapaan akrabnya) menyebutkan, dari kerugian bencana di Kalsel tahun 2023 itu sebagian besar akibat bencana sosial yakni kebakaran pemukiman penduduk mencapai Rp2,550 miliar.
Kerugian bencana sosial yakni kebakaran pemukiman penduduk di Kalsel selama Januari 2023 sebesar Rp2,550 miliar itu terbesar dialami Kota Banjarmasin mencapai Rp975 juta, disusul Kabupaten Balangan Rp425 juta.
Selain itu, Kabupaten Banjar ditaksir sekitar Rp400 juta, Kabupaten Barito Kuala (Batola) mencapai Rp350 juta, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) masing-masing Rp200 juta.
Ditanya frekuensi bencana sosial di Kalsel, Madi menyebutkan, hingga tanggal 31 Januari 2023 telah terjadi 18 kali kebakaran pemukiman terbanyak di Kota Banjarmasin empat kali, disusul Kabupaten Batola dan Balangan masing-masing tiga kali.
Selain itu, Kabupaten HST, Banjar dan Kota Banjarbaru masing-masing dua kali.
Akibat bencana kebakaran pemukiman penduduk di Kalsel itu, katanya, sebanyak 39 kepala keluarga (KK) atau 120 jiwa kehilangan tempat tinggal dan satu orang meninggal dunia di Kota Banjarmasin.
Akibat kebakaran pemukiman itu menyebabkan 22 buah rumah penduduk mengalami rusak total, empat buah rumah rusak berat dan tiga buah rumah rusak ringan.
Madi juga menyebutkan hingga 31 Januari 2023 telah terjadi tujuh kali bencana alam di Kalsel meliputi tiga kali bencana banjir dan empat kali angin ribut atau lebih dikenal angin puting beliung.
Akibat bencana alam di Kalsel tersebut menyebabkan 8.642 kepala keluarga (KK) atau 31.344 jiwa terdampak, selain itu juga mengakibatkan dua buah rumah penduduk mengalami kerusakan berat, dua buah rumah rusak sedang dan satu buah rumah rusak ringan.
Dalam kesempatan itu, Madi mengingatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, terutama bencana alam apalagi saat ini telah memasuki musim penghujan agar meningkatkan kewaspadaan guna meminimalir resiko bencana. ani/rds