Selasa, Agustus 19, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Dokter: Jika di Posyandu Ada Anak yang Berat Badannya Kurang, Segera Rujuk ke Puskemas

by matabanua
24 Januari 2023
in Mozaik
0
D:\2023\Januari 2023\25 Januari 2023\11\Halaman 1-11 Rabu\dokter.jpg
(foto:mb/web)

Pakar kesehatan anak dr Cut Nurul Hafifah mengatakan, perbaikan sistem rujukan stunting termasuk di posyandu menjadi hal utama yang perlu dilakukan saat ini untuk mencegah stunting.

“Jika di posyandu ada anak yang berat badannya tidak naik adekuat, maka harus segera dirujuk ke puskesmas untuk dievaluasi asupan nutrisinya dan dicari tanda bahaya yang terjadi (red flags),” ujar Nurul yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia itu, Jumat (20/1/2023).

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\19 Agustus 2025\11\Halaman 1-11 Selasa\enggak.jpg

Enggak Bikin Gemuk, 6 Camilan Sehat Ini Wajib Kamu Bawa saat Kerja

18 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\19 Agustus 2025\11\Halaman 1-11 Selasa\luar biasa.jpg

Luar Biasa! Ini Manfaat Air Rebusan Kayu Manis untuk Kesehatan

18 Agustus 2025
Load More

Dokter spesialis anak subspesialis kesehatan anak nutrisi dan penyakit metabolik ini mengatakan hal penting lainnya yaitu mengedepankan pemberian makanan tambahan berprotein hewani tinggi di posyandu. Nurul yang berpraktik di RS Pondok Indah mengatakan masyarakat kurang mampu harus menjadi sasaran utama pemberian asupan makanan berprotein hewani tinggi tersebut. Tindakan ini juga harus disertai edukasi berkelanjutan terkait asupangizi anak.

Menurut Nurul, upaya pencegahan stunting dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Pencegahan primer diterapkan kepada anak yang sehat dengan memastikan asupan protein hewani tercukupi.

“Misalnya, pada anak usia enam hingga 12 bulan disarankan untuk mengonsumsi satu butir telur per hari,” kata dia.

Sementara itu, pencegahan sekunder diterapkan kepada anak yang mengalami weight faltering, yaitu kondisi berat badan yang tidak naik adekuat. Pencegahan ini dilakukan dengan cara mencari penyebab kenaikan berat badan yang tidak adekuat tersebut.

Nurul mengatakan, umumnya masalah berat badan terjadi akibat asupan nutrisi yang kurang atau adanya penyakit medis yang perlu diobati. “Penerapan kedua jenis pencegahan tersebut diharapkan dapat menurunkan angka kejadian stunting,” kata dia.

Stunting merupakan kekurangan gizi pada bayi di 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang. Terkait dengan Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) setiap 25 Januari, Nurul berpesan agar anak-anak dipastikan mendapatkan makanan yang bervariasi dengan menu lengkap. Selain itu, penting juga mereka untuk selalu dipantau pertumbuhannya. rep

 

 

Tags: HPKPosyanduPuskemas
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA