Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tentang Population Sodium Reductiin Strategis in South East-Asia Region menunjukkan rata-rata orang Indonesia mengonsumsi garam dua kali lipat lebih besar dari batas anjuran WHO. Sebanyak 5 dari 10 orang Indonesia mengonsumsi garam lebih dari 5 gram per hari.
Padahal rekomendasi WHO adalah mengurangi konsumsi sodium atau natrium sampai kurang dari dua gram per hari atau 5 gram per hari garam. Salah satu sumber natrium berasal dari garam. Selain WHO, Kementerian Kesehatan RI juga telah memberikan anjuran anjuran batas konsumsi garam adalah 2000 mg natrium atau setara dengan garam satu sendok teh per orang per hari (5 gram per orang per hari).
“Fakta menarik lainnya adalah 24 persen anak Indonesia usia 5 sampai 12 tahun mengonsumsi garam lebih besar dari 5 gram per hari,” ungkap Ahli Gizi dan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul-Jakarta, Nazhif Gifari, SGz, MSi dalam acara Media Gathering Lebih Dekat dengan NIKUPLUSs Ajinomoto, Selasa (17/1/2023).
Menurutnya, konsumsi garam berlebih di Indonesia terutama pada anak-anak salah satunya berasal dari jajanan anak yang tinggi garam. Misalnya jajanan yang digoreng yang biasa dijajakan di jalan, di rumah atau di sekolah.
“Makanan-makanan kemasan yang tinggi natrium, bentukannya macam-macam ada yang digoreng dan lainnya yang tinggi natrium,” tambahnya.
Konsumsi natrium ini, menurutnya harus dibatasi bukan hanya pada orang dewasa tapi juga pada anak-anak karena membahayakan kesehatan. “Karena itu orang tua harus tahu dulu sebelum anaknya beli, orang tua ketika jemput makanan ini xaja nih, boleh,” ujarnya.
Nazhif menyarankan orang tua untuk memberikan anak jajanan sehat pada anak. Misalnya orang tua membawakan bekal buah potongan yang tidak sulit untuk dibawa dan dimakan. Misalnya buah pisang, jeruk, salad dan lainnya.
“Buah-buahan yang sangat baik untuk kita sendiri baik pertumbuhan maupun perkembangannya,” ujarnya. Jadi, lanjutnya, lebih baik bawa bekal sendiri daripada jajan.
Tujuan mengurangi konsumsi sodium ini untuk mengurangi risiko hipertensi, diabetes, gagal ginjal dan penyakit kardiovaskular seperti stroke dan jantung koroner pada usia dewasa sesuai dengan rekomendasi WHO.rep