Jakarta – Keputusan Menpora Zainudin Amali maju menjadi calon Wakil Ketua Umum PSSI mendapat kritikan dari Ketua Umum PB PODSI Budiman Setiawan.
Pimpinan cabang olahraga dayung itu berharap Menpora mengurungkan niatnya. Budiman menganggap langkah Amali mencalonkan diri sebagai Waketum PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB), 16 Februari mendatang, tidak etis.
“Secara etika Menpora itu harus memayungi semua cabang olahraga. Istilahnya Menpora itu adalah bapaknya semua cabang olahraga, jadi kalau seorang Menpora itu menjadi Ketum atau Wakil Ketum dari sebuah cabang olahraga, secara etika kurang etis,” ucap Budiman dikutip dari Antara.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di bawah pimpinan Zainudin Amali, disebut Budiman, terus menunjukkan peningkatan prestasi. Budiman tidak ingin fokus Menpora terganggu dengan menjadi Waketum PSSI. Budiman pun berharap Amali mundur dari pencalonan Waketum PSSI.
“Reputasi Menpora saat ini sangat baik di mata insan olahraga Indonesia. Kalau kita melihat statistik prestasi olahraga Indonesia di bawahpak Zainudin Amali sebagai Menpora, pada multi event kita mengalami peningkatan, grafiknya naik. Contoh hasil dari SEA Games ke SEA Games trennya lebih baik,” kata Budiman.
“Untuk itu kami minta pak Zainudin Amali, yang hingga kini secara resmi masih tercatat sebagai Menpora, mundur sebagai calon wakil ketua umum PSSI, karena masih sangat dibutuhkan bagi cabang olahraga lainnya. Karena Menpora bapaknya semua cabang olahraga di Indonesia,” ucap Budiman.
Amali mengatakan keputusannya maju sebagai calon Waketum PSSI dilakukan sebagai langkah membenahi sepak bola Indonesia. Terlebih sepak bola Indonesia terus mendapat sorotan jelang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Menpora juga membantah keputusannya maju dalam pencalonan Waketum PSSI merupakan bentuk intervensi pemerintah terhadap PSSI.
“Tidaklah, intervensi itu kita mengatur-atur, ini harus begini-begini. Ini kan tidak. Ini kan masuk jadi pengurus, itu bukan bagian dari intervensi. Sudah, sudah [memperhatikan Statuta FIFA]. Kita kan sudah diskusi sebelumnya dengan presiden FIFA [Gianni Infantino],” ucap Amali.ant/ron