Aneurisma dapat berkembang di pembuluh darah mana pun. Tetapi, dua tempat paling umum adalah arteri yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh dan otak.
Sekitar dua hingga tiga persen orang di Inggris Raya memiliki aneurisma otak yang tidak pecah. Pembentukan aneurisma otak dapat berlangsung seumur hidup dan mereka tidak mungkin larut dengan sendirinya.
Menjaga gaya hidup seseorang dapat mencegah pembentukannya, tetapi banyak faktor risiko yang diabaikan oleh populasi umum. Dilansir Express, Rabu (18/1/2023), Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS) di Inggris menjelaskan definisi medis untuk aneurisma otak yang berkembang di dalam otak adalah aneurisma intrakranial atau serebral.
Intinya, aneurisma otak menggambarkan tonjolan yang terbentuk di dalam salah satu pembuluh darah di otak. Hanya saja, aneurisma otak jarang menimbulkan gejala sehingga orang bisa pergi berbulan-bulan atau bertahun-tahun tanpa menyadarinya.
Begitu aneurisma bocor atau pecah, konsekuensinya bisa sangat parah. Kebanyakan kasus pecahnya aneurisma otak mengakibatkan kematian.
“Kadang-kadang, aneurisma mulai mengeluarkan sedikit darah, dikenal sebagai pendarahan sentinel. Kebocoran kecil ini dapat menyebabkan sakit kepala yang tiba-tiba dan ekstrem,” kata Bon Secours, sebuah organisasi kesehatan nirlaba.
Untuk mencegah kejadian seperti ini, minuman yang mengganggu kemampuan darah untuk menggumpal atau meningkatkan tekanan darah harus dihindari. Dua minuman yang dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah yang signifikan saat dikonsumsi berlebihan adalah minuman berkafein dan alkohol.
Oleh karena itu, Everyday Healthy merekomendasikan menghindari atau membatasi minuman yang dimaniskan dengan gula. Soda dan minuman berenergi serta jus buah termasuk di antaranya.
Ahli rheumatologi Rula Hajj-Ali menjelaskan minuman berenergi mengandung kafein dalam dosis besar. Kadang-kadang, minuman itu juga stimulan lainnya.
“Kami menemukan beberapa orang yang meminumnya datang ke rumah sakit dengan strok atau pendarahan otak yang parah,” kata Hajj-Ali.
Menurut Hajj-Ali, pasien tersebut mayoritas berusia muda dan sehat. Mereka berada di rentang usia 30 hingga 40 tahunan.
Faktor risiko utama lain untuk aneurisma dan kejadian vaskular mematikan lainnya adalah kecanduan alkohol. Asupan alkohol berat berinteraksi dengan tubuh dalam beberapa cara yang merusak.
Salah satu cara utama alkohol merusak tubuh ialah dengan meningkatkan tekanan darah. Selain itu, terlalu banyak minum minuman yang memabukkan juga memengaruhi kemampuan darah untuk menggumpal.
Darah yang menggumpal dapat meningkatkan kemungkinan strok hemoragik. Ini karena alkohol menguras zat dalam darah hingga memungkinkannya menggumpal. rep