JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi di enjualan wilayah bagian Indonesia Barat sebesar 355.313 ton atau setara 143 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetakan pemerintah.
Jumlah stok pupuk subsidi per tanggal 17 Januari 2023 ini terdiri dari 193.032 ton pupuk jenis urea dan162.281 ton pupuk jenis NPK.
SVP PSO Wilayah Barat Pupuk Indonesia Agus Susanto mengatakan, stok pupuk subsidi ersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama beberapa pekan ke depan. Stok pupuk cukup, khususnya bagi petani yg berada di 15 provinsi, mulai dari Aceh hingga Jawa Tengah.
“Total stok pupuk bersubsidi di penjualan wilayah Indonesia bagian barat cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama beberapa minggu ke depan.
Stok pupuk urea yang mencapai 193.032 ton ini setra dengan 130 persen terhadap ketentuan stok minimum (148.605 ton) yang diatur oleh pemerintah, sementara stok pupu NPK yang sebesar 162.281 ton ini setara 163 persen dari ketentuan stok (99.457 ton),” kata Agus, dalam keterangannya, dikutip Kamis.
Agus menjelaskan, pendistribusian stok pupuk bersubsidi ini akan dibagi suai alokasi di masing-masing penjualan, seperti penjualan wilayah 1, yaitu Aceh sebesar 9.512 ton yang terdiri dari 4082 ton urea dan 5.431 ton NPK.
Kemudian, penjualan di Sumatera Utara sebesar 31.125 ton yang terdiri dari 20.251 ton rea dan 10.874 ton NPK, Sumatera Barat sebesar 18.218 ton yang terdiri dari 8.361 ton urea dan 9.364 ton NP, Riau sebesar 15.374 ton yang terdiri dari 6.010 ton urea dan 9.364 ton NPK, dan Kepulauan Riau sebesar 23 ton NP.
Penjualan Wilayah 2, yakni Jambi sebesar 10.922 ton yang terdiri dari 2.536 ton urea dan 8.386 ton NPK, Bengkulu sesar 7.594 ton yang terdiri dari 1.792 ton urea dan 5.802 ton NPK, Sumatera Selatan sebesar 23.105 ton yang terdiri dari 12.976 ton urea dan 10.128 ton NPK.
Selanjutnya, di Bangka Belitung sebesar 5.859 ton yang terdir dari 628 ton urea dan 5.231 ton NPK, dan Lampung sebesar 21.953 ton yang terdiri dari 11.717 ton urea dan .236 ton NPK.
Penjualan wilayah 3A yaitu DKI Jakarta tidak terdapat stok, Banten sebesar 8.330 tonyang terdiri dari 6.454 ton urea dan 1.876 ton NPK, dan Jawa Barat sebesar 77.556 ton yang terdiri dari 45.56 ton urea dan 32.300 ton NPK.
Selanjutnya, penjualan wilayah 3B yaitu DI Yogyakarta sebesar 6.485 to yang terdiri dari 3.845 ton urea dan 2.640 ton NPK dan Jawa Tengah sebesar 119.258 ton yang terdiridari 69.124 ton urea dan 50.134 ton NPK.rep/mb06