Prilly Latuconsina berhasil menggapai salah satu mimpinya untuk menjadi anak muda berprestasi dalam daftar Fobes 30 under 30 Asia pad atahun 2022.
Sang aktris bersama Apriyani Rahayu, atlet ganda putri badminton Indonesia dan Warren Hue, rapper yang dinaungi label 88rising, berada di dalam daftar kategori Entertainment & Sport.
Forbes 30 under 30 merupakan daftar anak muda yang berusia di bawah 30 tahun baik dari kalangan pengusaha, pempimpin, maupun pekerja seni yang berhasil membuat sebuah terobosan.
Prilly mengaku sangat bersyukur karena ini menjadi salah satu mimpinya untuk bersanding dengan anak-anak muda berprestasi lainnya. bintang film Danur itu tak menyangka akan tercapai di usianya yang baru menginjak 25 tahun kala itu.
“Pastinya senang banget karena daftar orang-orang yang berprestasi bisa bersanding dengan mereka itu juga suatu kebanggaan dan itu merupakan salah satu mimpi aku juga dan nggak nyangka tercapainya cepat jadi Alhamdulillah senang banget,” ungkapnya saat dijumpai di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Aktris 26 tahun itu juga menceritakan perasaan bangga orangtuanya ketika melihat anaknya bisa bersanding dengan anak-anak muda berprestasi di berbagai bidang se-Asia. Terlebih lagi untuk menjadi salah satu dari 30 under 30 ini harus memenuhi segala kriteria yang tentunya dengan penjurian ketat.
“Orangtua tau, mereka juga senang. Bangga pastinya karena untuk masuk ke daftar itu kan ada penilaian yang memang harus memenuhi kriteria kan dan Alhamdulillah masuk,” ujarnya.
Prilly dirasa memenuhi kriteria karena menjadi salah satu anak muda yang menginspirasi karena memiliki segudang prestasi serta menjadi aktris multitalenta.
Tak hanya itu, Prilly juga sempat menunjukkan prestasinya di bidang lain dengan menjadi seorang dosen praktisi di Universitas bergengsi, Universitas Gadjah Mada. Prilly pun ketagihan menjadi dosen dan berencana untuk mengajar di beberapa kampus di daerah berbeda.
“Rencananya tahun ini masih pengen ngajar cuma rencananya sih aku pengen keliling jadi bisa nyobain ngajar di beberapa kampus yang berbeda di daerah yang berbeda-beda,”ujarnya.
Namun, dirinya ingin menyesuaikan waktu dulu di tengah jadwal syuting yang padat serta kegiatan lainnya karena menjadi seorang dosen merupakan tanggung jawab besar dengan komitmen yang kuat.
“Cuma ya disesuaikan lagi sama waktu dan bagaimana aku bisa komitmen sama waktunya karena itu tanggung jawab besar harus bikin materi ngajar harus terbang ke daerah-daerah gitu, “imbuhnya. okz
081545653576