JAKARTA – Sejumlah harga pangan dalam negeri terus mengalami naik turun terhadap beberapa komoditas. Dilansir dari laman Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, Minggu, salah satu komoditas yang mengalami naik turun adalah komoditas cabai.
Harga cabai rawit merah harganya turun ke angka Rp 62.200 per kilogram dari sebelumnya Rp 62.600 per kilogram, bahkan beberapa waktu yang lalu sempat tembus di kisaran Rp 65.200 per kilogram lalu turun ke Rp 63.000 per kilogram. Walaupun mengalami naik turun, namun tetap saja harga cabai rawit merah belum stabil.
Untuk Cabai merah besar harganya naik tipis menjadi Rp 40.300 per kilogram dari sebelumnya Rp 40.200 per kilogram. Hal yang sama untuk cabai merah keriting juga naik sedikit yakni Rp 40.200 per kilogram dari sebelumnya Rp 40.100 per kilogram.
Komoditas lain yang juga mengalami arga yang belum stabil yaitu bawang merah Rp 40.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 39.900 per kilogram. Bawang putih harganya kini Rp 27.900 per kilogram naik tipis dibanding sebelumnya Rp 27.600 per kilogram.
Untuk komoditas lainnya cenderung stabil seperti Minyak Goreng Kemasan Premium, kedelai impor, daging ayam ras, cabai merah keriting.
Adapun komoditas pangan yang stabil ada beras premium, beras medium, gula pasir, minyak goreng curah, minyak goreng ‘MinyakKita’, daging sapi paha belakang. Sedangkan untuk telur ayam turun menjadi Rp 30.600 per kilogram dari sebelumnya Rp 30.700 per kilogram.
Sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut harga beberapa komoditas seperti cabai di awal Januari ini terpantau mahal.
Zulkifli Hasan menjelaskan, kenaikan harga kebutuhan pokok memang sudah biasa terjadi jika permintaan meningkat, maka harganya pun dinaikkan oleh penjual. Begitupun sebaliknya, jika permintaan menurun harga juga ikut turun.
“Ayam bertelur hari ini dijualnya besok, kalau permintaan banyak harga naik, permintaan turun langsung turun. Ayam dijual hari ini dijual hari ini kalau pagi harga ayam mahal, dan siang lebih murah. Cabai begitu, kalau panen dijualnya besok maka lusa sudah busuk,” ujarnya. rep/mb06