JAKARTA – Sejak diluncurkan untuk diuji coba pada pertengahan 2022 lalu, sejumlah daerah di Indonesia sudah mulai menerapkan pelayanan penerbitan KTP Digital, di antaranya di Lombok Tengah (Nusa Tenggara Barat), Sidrap (Sulawesi Selatan), Banyuwangi (Jawa Timur), Yogyakarta (DIY), dan Bogor (Jawa Barat).
Penerapan KTP Digital atau identitas kependudukan digital itu, merujuk pada Permendagri Nomor 72 Tahun 2022. Namun pelaksanaannya sejauh ini, masih dilakukan bertahap dengan menyasar para aparatur sipil negara (ASN) terlebih dahulu.
Kepala Disdukcapil Lombok Tengah Baiq Anita Nindiana mengatakan, untuk mendukung program tersebut, pihaknya melakukan pelayanan pembuatan KTP digital kepada ASN di semua organisasi perangkat daerah (OPD), agar menjadi contoh buat masyarakat umum.
“Kita mulai dari ASN dulu untuk pembuatan KTP digital ini. Tapi masyarakat tetap kita berikan pelayanan jika ada yang datang membuat KTP digital,” katanya, Selasa (10/1).
Ia menambahkan, untuk sosialisasi penggunaan KTP digital telah dilaksanakan setelah adanya Permendagri Nomor 72 Tahun 2022, bahwa di 2023 sudah mulai diterapkan KTP Digital.
Namun, kondisi saat ini, animo masyarakat untuk membuat KTP digital tidak terlalu tinggi. “Masyarakat masih belum tertarik, tapi terus kita melakukan sosialisasi,” ujarnya.
Ia menjelaskan, bagi warga yang ingin membuat KTP digital cukup membawa ponsel berbasis android yang mendukung, KTP, dan KK, nanti sudah ada petugas yang membantu melakukan pendaftaran melalui aplikasi yang telah disiapkan.
Terpisah, Kadisdukcapil Kota Yogyakarta Bram Prasetyo juga mengimbau warganya segera memiliki KTP Digital. Meskipun sejauh ini proses aktivasinya masih menyasar ke ASN dulu.
Ia mengatakan, sosialisasi dan penggunaan KTP Digital di Kota Pelajar itu dilakukan bertahap, yang diawali dari pejabat di lingkungan pemerintah kota tersebut, kemudian diperluas untuk pegawai, baru kemudian masyarakat umum.
Untuk memproses aktivasi KTP Digital, masyarakat umum bisa mengunduhnya lewat aplikasi di ponsel pintar masing-masing.
“Aplikasi sudah tersedia dan bisa diunduh, sehingga masyarakat bisa mengaksesnya dengan leluasa. Nanti kami bantu untuk aktivasinya,” katanya, Senin (9/1).
Apalagi, lanjut dia, hampir merata di seluruh Indonesia saat ini terjadi menipisnya ketersediaan blangko e-KTP.
“Ketika blanko KTP elektronik di Yogyakarta habis beberapa waktu lalu, kami juga mengintensifkan informasi mengenai identitas digital ini. Jadi, sembari menunggu blanko kembali tersedia, masyarakat sebenarnya bisa mengunduh identitas digital,” ujarnya.
Sebelumnya, Kadispendukcapil Banyuwangi Djuang Pribadi mengatakan, di wilayah tersebut setidaknya sudah ada 3 ribu warga yang memiliki KTP digital, dan mayoritas adalah ASN.
Ia menjelaskan, ASN adalah kelompok awal yang didorong memiliki KTP digital. Meski begitu, masyarakat umum juga bisa mengurus kepemilikan tanda indentitas kependudukan itu.
Di Banyuwangi, layanan pengurusan KTP digital itu berada di kantor kecamatan, disdukcapil, mal pelayanan publik, dan layanan kependudukan keliling.
Selain sosialiasi ke masyarakat, pihaknya pun menginformasikan mengenai penerapan KTP Digital itu ke instansi-instansi di luar pemerintahan.
“Seperti pihak pelabuhan dan beberapa perbankan sudah kami beri sosialisasi,” katanya, Jumat (6/1).
Instansi yang telah menerima sosialisasi, diharapkan akan menerima KTP digital sebagai pengganti KTP elektronik dalam bentuk fisik. “Harapannya tahun ini bisa jalan,” pungkasnya. web