Banyak orang meninggal setelah terserang strok. Itu terjadi karena otak tidak dapat bertahan hidup tanpa suplai darah yang cukup oksigen. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencari tahu tanda awal peringatan strok guna menanganinya sesegera mungkin.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Academy of Neurology mengungkap tanda peringatan strok iskemik dapat muncul sekitar tujuh hari sebelum serangan. Dianggap sebagai jenis strok yang paling umum, strok iskemik dipicu oleh bekuan darah yang menghalangi aliran darah dan oksigen ke otak.
Penelitian tersebut menjelaskan bahwa 80 persen kasus strok bersifat iskemik dan sering kali didahului oleh strok peringatan atau strok mini. Istilah itu merujuk pada serangan iskemik transien (TIA), yang dipicu oleh gangguan sementara pada suplai darah ke bagian otak.
Masalah kesehatan ini menunjukkan gejala yang mirip dengan strok, tetapi hanya berlangsung beberapa menit dan tidak memicu cedera otak. Salah satu tanda peringatan TIA adalah disartria mendadak.
Secara umum, disartria lebih dikenal dengan kesulitan berbicara. Disartria terjadi ketika otot yang digunakan untuk berbicara melemah atau seseorang kesulitan mengendalikannya.
Tanda peringatan mendadak ini dapat muncul paling cepat sepekan sebelum serangan strok yang jadi darurat medis benar-benar terjadi. Studi mencermati 2.416 peserta yang mengidap strok iskemik.
Pada 549 pasien, serangan TIA muncul sebelum keadaan darurat yang sebenarnya dan terjadi dalam tujuh hari sebelumnya. Sekitar 43 persen peserta dengan strok mini mengalami tanda-tanda awal beberapa kali selama seminggu sebelumnya.
Penulis studi, Peter M Rothwell, menjelaskan bahwa selama ini ilmuwan telah mengetahui bahwa TIA kerap menjadi pendahulu dari strok berat. Hal yang belum dapat dipetakan ilmuwan adalah seberapa mendesak pasien harus dinilai setelah TIA untuk menerima perawatan pencegahan yang paling efektif.
“Studi ini menunjukkan bahwa waktu TIA sangat penting, dan perawatan yang paling efektif harus dimulai dalam beberapa jam setelah TIA untuk mencegah serangan besar,” ujar Rothwell, dikutip dari laman Express, Selasa (10/1/2023).
Guna mencegah strok dan mengurangi risiko darurat medis, penyesuaian gaya hidup bisa sangat efektif. Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) merekomendasikan penerapan pola makan rendah lemak dan tinggi serat, dengan banyak buah, sayuran, dan biji-bijian.
Disarankan pula untuk menjaga asupan garam di bawah enam gram sehari, karena garam berlebih merupakan penyebab utama tekanan darah dan jadi cikal bakal strok. Selain itu, dianjurkan berhenti merokok, tidak minum alkohol, dan rutin berolahraga. rep