
BANJARMASIN – Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Selatan Sulaimansyah menyatakan, pihaknya optimis dalam menghadapi tahun anggaran 2023.
“Dari pengalaman kinerja pelaksanaan anggaran positif tahun anggaran 2022 lalu, maka kita optimis mampu memperbaiki kinerja tahun 2023,” ujarnya pada Talkshow Kolaboratif, Selasa (10/1).
Ia mengatakan, hal itu tidak lepas dari kolaborasi yang telah dilaksanakan selama ini antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat, dalam membantu melaksanakan sejumlah program yang telah dijalankan pemerintah.
“Saya kira kunci sukses kinerja positif anggaran tahun 2022 itu adalah kolaboratif dari semua pemangku kepentingan, dan hal itu akan terus diperkuat pada tahun anggaran 2023 ini,” katanya.
Beberapa narasumber dihadirkan pada talkshow tersebut, antara lain Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kalselteng Tarmizi, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Ferdinand Lengkong dari Ditjen Bea dan Cukai Kalimantan Bagian Selatan.
Selain itu, Deputi Perwakilan Bank Indonesia Kalsel Bimo Arianto, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalsel Dr Ariadi Noor MSi.
Sulaimansyah mengakui, kinerja positif tersebut terlihat antara lain dari penyerapan anggaran yang bersumber dari APBN tahun 2022 mencapai 95 persen lebih.
Selain itu, perekonomian Kalsel terus membaik, pemulihan ekonomi juga semakin membaik melalui sejumlah program yang berpihak kepada masyarakat, inflasi terkendali, dan terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai contoh, tingkat pengangguran terbuka tahun 2022 tercatat sekitar 4,74 persen atau menurun dibanding tahun 2021, angka kemiskinan juga mengalami penurunan dari 4,83 tahun 2021 menjadi 4,49 tahun 2022.
Sedangkan jumlah penduduk miskin di Kalsel tahun 2022 tercatat 195.700 orang, atau menurun dari tahun 2021 yang masih tercatat sebanyak 208.110 orang.
Namun, secara nasional maupun Provinsi Kalsel juga masih tetap waspada akibat dampak global, seperti masih terjadinya perang antara Rusia dan Uknaina, serta ancaman krisis energi dan pangan global.
“Saya optimis melalui kolaborasi dari semua komponen masyarakat di banua ini termasuk instansi vertikal yang ada di Kalsel, akan mampu menghadapi tantangan yang mungkin akan muncul pada tahun 2023. ani