BANJARMASIN – Produksi sampah setiap hari dari masyarakat makin tinggi. Bahkan dari sekian TPS di Banjarmasin juga tak mampu menampung menggunungnya sampah hingga sampah meluber ke jalan.
Kondisi ini rupanya menjadi bahan evaluasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin untuk menutup TPS tersebut.
“Jika sudah overload kondisinya tak mampu menampung sampah dari masyarakat maka terpaksa kami tutup TPS-nya,” ujar Kepala DLH Banjarmasin Alive Yoesfah Love, baru-baru ini.
TPS yang dianggap tak layak lagi akan ditutup dan harus dipindahkan ke lokasi yang lebih besar. Kemudian, karena sampah sering meluber maka proses pengangkutan sampah akan mengganggu aktivitas masyarakat dijalan.
Menurutnya bahwa tahun ini masih melakukan evaluasi untuk menutup beberapa TPS yang sudah overload tersebut.
Dia juga mengatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir sudah sebanyak 13 TPS yang ditutup karena kondisinya tidak layak lagi untuk menampung sampah yang kian meningkat setiap harinya.
Untuk menyeimbangkan penutupan TPS, DLH menggencarkan program surung sintak kepada masyarakat agar menjadikan dapat merubah kebiasaan buang sampah menjadi nilai ekonomis.
Surung sintak ini mulai dari pemberdayaan paman-paman gerobak yang langsung datang mengambil sampah langsung ke rumah masyarakat dengan berlangganan ataupun mobil sampah yang disiapkan di setiap wilayah yang datang di waktu tertentu agar mereka bisa membuang langsung ke mobil sampah tersebut.
“Jadi pilah sampah dari rumah, misal sampah plastik kemudian sampah organik, dan sampah lainnya, supaya mempermudah petugas untuk melakukan sortir,” jelasnya.
Menurutnya, dengan memilah sampah dari rumah akan lebih memudahkan petugas dalam menyortir sampah berbagai jenis untuk nantinya bisa dimanfaatkan bagi jenis sampah yang bisa di daur ulang.
Selain itu, ia juga meminta untuk tidak buang sampah sembarangan serta taat peraturan saat membuang sampah di TPS.
“Misal jam 6 sore ke jam 6 pagi. Di luar itu, tolong lah jangan buang sampah ke TPS biar tidak berhamburan dan enak dilihat,” tutupnya. via