
AMUNTAI – Beberapa desa di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menyimpan potensi wisata yang cukup menjanjikan, seperti di Desa Tayur Kecamatan Amuntai Utara yang memiliki potensi agrowisata.
Aktivitas wisata yang melibatkan penggunaan lahan pertanian atau fasilitas terkait yang menjadi daya tarik bagi wisatawan ini, mulai dikembangkan warga desa setempat.
Salah seorang petani di Desa Tayur bernama Fahrul mengatakan, ia memilih bertanam holtikultura di samping bertanam padi karena potensi lahan yang mendukung.
“Hasilnya mulai bisa dirasakan, sehingga ked epannya saya akan terus bertanam jenis holtikultura,” ujarnya, Sabtu (7/1).
Jenis tanaman yang dikembangkan yakni cabe rawit, cabe merah besar, terong, nanas, semangka, rambutan, durian, jambu kristal, anggur, bawang merah, pisang, nangka, melon, kelingking, labu, dan lainnya.
Ia menyebutkan, Kelompok Tani Sari Desa Tayur berterima kasih kepada pemerintah daerah khususnya dinas pertanian, yang telah memberikan dukungan bibit maupun alat untuk pertanian.
Ia juga berharap kepada pemerintah daerah, akses jalan menuju desa mereka bisa lebih ditingkatkan agar para petani semakin bergairah mengembangkan potensi agrowisata ini.
Sebelumnya warga desa juga mengembangkan Wisata Susur Sungai. Sehingga, dengan adanya potensi agrowisata semakin melengkapi potensi pengembangan wisata desa. Apalagi Desa Tayur hanya berjarak 11 Km dari Kota Amuntai.
Penjabat Bupati HSU Raden Suria Fadliansyah saat meninjau lokasi perkebunan holtikultura di Desa Tayur, mengaku sangat senang. “Perkebunan ini adalah potensi yang menarik untuk digarap, dan dikembangkan menjadi miniatur dataran tinggi yang unik di Kota Amuntai,” katanya.
Menurutnya, pengembangan wisata pertanian ini dinilai langkah yang cukup tepat dalam rangka persiapan menghadapi inflasi, mengingat masyarakat diajak terus kreatif dalam manfaatkan lahan guna pergerekan perekonomian di daerah.
Ia menyebutkan, pemda akan mendukung segala kegiatan pengembangan kawasan pertanian di HSU, salah satunya dengan agrowisata, perpaduan antara pariwisata, dan pertanian.
Ia berharap, dengan cara ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta menjadi tempat destinasi yang menarik bagi masyarakat, sekaligus belajar tentang perkebunan.
Diyakini, potensi agrowisara tidak hanya ada di Desa Tayur, mengingat kondisi lahannya dimiliki desa lainnya di Kabupaten HSU.
Ia pun meminta dinas pemuda, olahraga dan pariwisata melakukan koordinasi dengan kepala desa dan masyarakat, untuk membentuk Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).
Pokdarwis dibentuk tidak hanya dari satu desa, tapi bisa beberapa desa yang berdekatan. Sebagai contoh Pokdarwis Swargaloka yang ada di Kecamatan Haur Gading. “Karena tujuan kita mengembangkan wisata adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitar spot wisata tersebut,” pungkasnya. ant
Desa Tayur ,