Minggu, Agustus 24, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Merawat Ideologi Pancasila

by matabanua
5 Januari 2023
in Opini
0
D:\2023\Januari 2023\6 Januari 2023\8\8\Nanang Qosim.jpg
Nanang Qosim, M.Pd (Dosen Agama Islam Poltekkes Kemenkes Semarang)

Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang sudah disepakati secara komprehensif. Tetapi implementasi dan pengaplikasian Pancasila itu sendiri kurang didalam masyarakat kita.  Mungkinkah tanpa adanya Pancasila negara kita ini dapat berdiri dengan sendirinya?

Setiap negara memiliki ideologinya sendiri yang dibuat dengan maksud itulah bentuk dari identitas negara tersebut, misalkan saja negara Tiongkok dan Rusia dengan ideologi komunisnya, Amerika dengan ideologi liberalnya, kemudian Malaysia dengan ideologi sosialis liberalisme dan berbagai negara lainnya.

Artikel Lainnya

Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Kebijakan Pemblokiran Rekening Dormant, Solusi Ambigu Salah Sasaran

21 Agustus 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

PR Kita Setelah Merdeka

21 Agustus 2025
Load More

Kita merupakan negara yang memiliki beribu macam suku, agama, ras, dan golongan beribu macam bentuk bahasa daerah, adat istiadatnya, beribu pulau dan lautnya, kekayaan hasil laut, dan daratnya. Maka untuk itulah para pendiri bangsa kita membuat Pancasila dengan tujuan agar semua perbedaan yang ada di negara kita ini dapat bersatu menjadi sebuah negara yang maju dan makmur.

Setidaknya itulah yang menjadi dasar bagi masyarakat agar Pancasila dapat diamalkan didalam diri masyarakat itu sendiri, dengan begitu masyarakat dapat memberikan yang terbaik kepada bangsa dan negara.

Peran Pemerintah

Ketika Pancasila di zaman sekarang sudah mulai pudar, disinilah letak peran  pemerintah untuk mendekatkan masyarakat kepada Pancasila dan menyakinkan masyarakat bahwa Pancasila merupakan ideologi bangsa dan Negara Indonesia, dan bukan hanya ucapan belaka tetapi pemerintahpun harus mengaplikasikan nilai Pancasila itu didalam kehidupan pemerintahanan, hidup dengan jujur, tidak korupsi, tidak ada saling membeda-bedakan, antara masyarakat dan didalam kehidupan masyarakat dan pemerintahan.

Pelanggaran Sila Pancasila

Seperti telah kita ketahui bahwa Pancasila berisikan dari 5 sila dan masing-masing sila memiliki arti dan makna didalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tetapi makna ini sering sekali dilanggar kita akan menggali apa-apa saja yang menjadi bukti bahwa sila Pancasila itu banyak dilanggar.

Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa

Ini berarti bahwa  setiap masyarakat harus menghormati setiap perbedaan diantara umat beragama dan tidak akan mengusik agama lain serta setiap masyarakat berhak untuk memeluk agamanya masing-masing seperti didalam isi UUDNRI 1945 tetapi pada kenyataannya masih adanya masyarakat kita yang kurang menghormati yang berbeda.

Peristiwa yang tidak menghargai agama adalah dengan adanya perang agama antara yang beragama Islam dengan yang beragama Kristen di Poso dan Maluku beberapa  tahun silam, sebenarnya memiliki artian bahwa masih kurangnya pemaknaan Pancasila yang ada didalam diri masyarakat yang ada di Indonesia yang kita cintai ini.

Sila Kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Berbicara tentang sila kedua ini, banyak dari masyarakat ini tahu arti beradab, sebelum zaman reformasi ini ada, masyarakat masih memiliki rasa peradaban, masih memiliki rasa kasihan, rasa ingin membantu, rasa ingin menolong, dan rasa ingin memiliki bersama, tetapi sekarang di zaman reformasi yang diharapkan akan mengubah bentuk perilaku setiap warganegaranya yang telah hancur akibat peristiwa 1998.  Akan tetapi nyatanya, bukannya perilaku masyarakat yang berubah malahan semakin hancur akibat perkembangan zaman apalagi di zaman teknologi dan informasi yang lagi marak-maraknya sekarang.

Banyaknya bukti dari hancurnya perilaku  masyarakat sekarang di antaranya adalah pemerkosaan yang semakin marak, minuman berakohol, pemakaian narkoba, sodomi terhadap anak, kekerasan dalam rumah tangga dan lain sebagainya dan ini sebenarnya pemerintah harus memiliki peran didalam membina kelakuan masyarakatnya yang makin lama makin tidak terkendali lagi.

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Sila ini memiliki makna bahwa masyarakat memiliki rasa persatuan dan kesatuan, sepenanggungan, rasa gotong royong, cinta terhadap tanah air dan yang lainnya dan ini harus dibina oleh pemerintah melalui berbagai sosialisasi yang dilakukan setiap hari, agar rasa persatuan dan kesatuan terus terikat didalam masyarakat sampai selama-lamanya.

Sila Keempat : Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

Makna dari sila ini adalah setiap masyarakat harus memiliki rasa kebersamaan didalam bermusyawarah, di dalam mengambil suatu kebijakan atau pun keputusan yang dibuat dengan berasaskan kepada Pancasila pada sila ini khususnya. Tetapi di dunia kenyataannya banyak dari masyarakat yang tidak mau bermusyawarah dan seakan-akan itu hanya memakan waktu yang lama saja, bukan hanya itu saja menurut kehidupan nyatanya bahwa setiap rapat yang diadakan oleh para penyelenggaraan rapat berakhir dengan  perkelahian, caci maki, dan lebih parah lagi dari situ ini lah yang menjadi hal yang paling ditakutkan oleh seluruh bangsa dan negara kita Indonesia kita tercinta.

Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Arti dari pada keadilan adalah, dia itu sama tidak membeda-bedakan, sama rata mana yang diberi dan diterima dan tidak mengundang dikriminasi, sebelum adanya zaman reformasi rakyat selalu merasakan yang namanya keadilan didalam kehidupannya karena apa, pada zaman orde baru pemerintah Soeharto rakyat diberikan semua haknya dan memberikan kenyamanan kepada rakyatnya juga.

Inilah yang membuat rakyat merasakan keadilan itu ada dan aksi-aksi demonstrasi pada zaman itu jarang terjadi bahkan tidak pernah terjadi di dalam pemerintahan Soeharto, tetapi di zaman reformasi ini banyaknya aksi demonstrasi yang menggunakan aksi-aksi yang anarkis yang membuat pemerintah ini harus bekerja ekstra keras untuk meminimalisir semua itu.

Rakyat melakukan ini karena ada sebabnya karena banyak dari rakyat yang tidak merasakan keadilan didalam hidupnya, misalnya saja buruh, yang hidupnya tidak diperhatikan gaji tidak menentu, makan pun juga terancam padahal mereka bekerja siang dan malam hanya untuk menghidupi anak dan istrinya.

Contoh yang kedua adalah program pemerintah yang menggunakan sistem pendidikan 12 tahun untuk semua daerah yang ada di Indonesia, tetapi kenyataannya masih banyka anak-anak Indonesia tidak bisa mengecap pendidikan dengan alasan tidak mempunyai uang untuk sekolah dan kebanyakan hidupnya hanya untuk membantu orang tua saja.

Untuk itulah pemerintah harus teliti dalam menggunakan program yang telah dibuatnya atau paling tidak meninjau kembali ke lapangan apakah, anak-anak Indonesia sudah mendapatkan haknya untuk menikmati pendidikan.

Untuk itulah sebenarnya jika Pancasila itu dilakukan serta mengamalkan makna dari setiap silanya, kita bisa menjadi negara yang bersatu dari semua golongan dan semua suku, agama, ras dan antar golongan.  Sekian.

 

 

Tags: Dosen Agama Islam Poltekkes Kemenkes SemarangIdeologi PancasilaNanang Qosim
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA