
Masalah kesehatan mental telah menjadi masalah kesehatan yang belum terselesaikan di tengah-tengah masyarakat, baik di tingkat global maupun nasional. Terlebih di masa pandemi Covid-19, permasalahan kesehatan mental akan semakin berat untuk diselesaikan. Dampak dari pandemi Covid-19 ini tidak hanya terhadap kesehatan fisik saja, namun juga berdampak terhadap kesehatan mental.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Selain itu, berdasarkan Sistem Registrasi Sampel yang dilakukan Badan Litbangkes tahun 2016, diperoleh data bunuh diri pertahun sebanyak 1.800 orang atau setiap hari ada 5 orang melakukan bunuh diri, serta 47,7% korban bunuh diri adalah pada usia 10-39 tahun yang merupakan usia anak remaja dan usia produktif. Data tersebut menunjukkan bahwa negara Indonesia belum dapat menyelesaikan masalah kesehatan mental secara tepat serta adanya pandemi justru meningkatkan penderita gangguan jiwa, yang jika dibiarkan tentunya akan berdampak negatif.
Perlu disadari kesehatan mental merupakan keadaan dimana setiap individu menyadari potensi yang dimilikinya dengan mampu menanggulangi tekanan hidup, bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi bagi lingkungan. Kesehatan mental harus dijaga baik lahir maupun batin, saat ini yang menjadi perhatian lebih yaitu mulai dari masyarakat dewasa bahkan remaja termasuk golongan yang mudah mengalami gangungan mental atau depresi cukup tinggi. Faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan mental meliputi faktor genetik, perubahan hormon, hingga pengalaman traumatis, percintaan, pertemanan, keluarga maupun tekanan hidup. Gejala yang timbul yaitu mudah marah, merasa putus asa, rendah diri, merasa cemas dan khawatir yang berlebihan. Kesadaran akan kesehatan mental perlu disadari setiap individu untuk mencegah berbagai dampak negatif yang terjadi.
Selain dari orang tua atupun lingkungan sekitar, diri sendiri juga berperan penting untuk menjaga kesehatan mentalnya yaitu dengan rutin berolahraga. Tak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, olahraga juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental, jika dilakukan secara rutin dan diimbangi dengan pola makan sehat dan seimbang serta tidur yang cukup. Melansir laman Healhtline, penelitian telah membuktikan bahwa olahraga selama 150 menit dalam seminggu dapat membantu meringankan depresi dan kecemasan.
Manfaat olahraga untuk kesehatan mental itu didapat karena aktivitas fisik ini dapat meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan mempengaruhi hypothalamic-pituitary-adrenal axis (HPA). Perlu diketahui bahwa HPA memediasi beberapa area di otak, seperti sistem limbik yang mengontrol motivasi dan suasana hati, amigdala yang menimbulkan rasa takut sebagai respons terhadap stres, dan hipokampus yang berperan penting dalam pembentukan memori serta suasana hati dan motivasi.
Bagi kita yang rutin berolahraga, kita mungkin menyadari bahwa suasana hati kita menjadi lebih baik setelah berolahraga. Kita merasa bersemangat, lega, atau mungkin tenang bahkan bahagia. Hal ini dikarenakan adanya pelepasan neurotransmitter dan hormon seperti endorfin, dopamin dan serotonin. Secara struktural, hormon endorfin yang mirip dengan morfin dapat memberikan efek pereda nyeri alami dan membantu menimbulkan perasaan euforia. Sementara itu, dopamin sering disebut “happy hormone” yang mampu meningkatkan mood. Lalu, meningkatnya kadar serotonin juga dapat berdampak positif pada suasana hati, serta meningkatkan kualitas tidur di malam hari..
Perbaikan suasana hati ini dapat membantu kita untuk menjalani hidup dengan lebih ringan, mengambil keputusan yang lebih baik, serta lebih mampu menghadapi tekanan dalam hidup. Rutin berolahraga dengan intensitas yang tepat juga membangun keyakinan kita, bahwa kita mampu untuk menyelesaikan suatu target yang kita tetapkan untuk diri kita serta dapat meningkatkan kontrol diri dan kemampuan kita untuk menahan keinginan demi tujuan lebih besar di masa mendatang, sehingga kesehatan mental kita juga akan terjaga.