
oleh : Zahra Kamila ( HST)
Industri hiburan saat ini menjadi industri yang sangat menggiurkan. Banyak para pebisnis yang menanamkan modalnya demi industri ini. Industri hiburan kian marak sebab pemerintah memberikan fasilitas bagi industri ini, termasuk membuat peraturan yang menjamin eksistensi industri hiburan ini. Para pemuda Muslim telah dibidik menjadi peminat industri ini. Betapa banyak tayangan -tayangan , drama -drama percintaan kaum remaja yang menawarkan pergaulan bebas. Dan kita lihat begitu banyak cafe-cafe, mall-mall dan tempat-tempat nongkrong anak muda yang dibangun tersebar luas di pelosok negeri, yang menawarkan sekedar kopi sampai minuman keras. Dan ada juga aktivitas menjual narkoba sampai menjual diri dan aktivitas maksiat lainnya. Ini sebagian hiburan di dunia nyata belum lagi di dunia maya. Para pebisnis hiburan memanfaatkan dunia digital untuk memberi konten yang tidak mengajarkan kebaikan. Dunia hiburan ini telah menyihir para pemuda Muslim sehingga membuat mereka sibuk mengejar kesenangan dunia. Dan mengakibatkan mereka lalai akan urusan akhirat. Bahkan membuat mereka mengabaikan masa depan dan mengabaikan untuk peduli kepada urusan agama. Demikianlah fakta bagaimana pemuda Muslim saat ini disibukkan dengan industri hiburan ini dan hanya mengejar kesenangan.
Melihat kondisi remaja yang kian memprihatinkan, tentu kita tidak bisa tinggal diam. Jangan sampai makin banyak remaja yang terlena, terasuki godaan setan, dan terpapar gaya hidup sekuler. Hal yang harus kita lakukan sebagai remaja adalah:
Pertama, kuatkan aqidah dan keimanan kita. Caranya adalah dengan menyadari sepenuh hati kalau hidup kita tidak cuma di dunia. Ada kehidupan akhirat setelah kita wafat. Di sana, kita akan dimintai pertanggung jawaban atas setiap amal sholeh dan amal salah selama hayat dikandung badan. Untuk itu, kita harus membiasakan diri mengaitkan perilaku di dunia dengan kehidupan akhirat kelak. Ini yang akan menjaga diri kita agar tetap taat dan jauh dari maksiat. Karena setiap detik yang kita lakui, itu ada pertanggung jawaban di hari perhitungan nanti. “‘Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang telah dilalaikannya. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, meskipun dia mengemukakan alasan -alasannya.”( QS . Al-Qiyamah: 13-15).
Kedua, jangan kendorin ibadahnya. Setelah yang wajibnya tertunaikan, iringi dengan ibadah sunahnya setiap hari mulai dari shalat tahajud, shalat sunah fajar, shalat dhuha, atau shalat rawatib. Lengkapi juga dengan puasa sunah senin kamis atau ayamul bidh(puasa tengah bulan). Jangan lupa, basahi lisan kita dengan bacaan Quran setiap harinya. Rasulullah SAW bersabda: “ Sesungguhnya setan adalah kuman(virus) bagi hati anak Adam. Jika hati anak Adam sedang zikir atau ingat kepada Allah SWT, kuman itu menjadi mati( kabur). Sebaliknya, jika hatinya sedang lupa( kepada Allah SWT), kuman itu (pun) beraksi menggodanya. (HR. Ibnu Abi Dun-ya).
Ketiga, rutin ikut pengajian. Tak sekedar baca Quran, tapi mengenal Islam lebih dalam. Dengan belajar Islam, kita jadi tambah wawasan Islam, tahu kondisi umat’Islam, dan makin mengenal kemuliaan aturan Islam. Dengan begitu, kita tidak mudah terpedaya oleh godaan setan.
Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu berkata mengenai mempelajari dan mengajarkan ilmu. “Pelajarilah ilmu karena sesungguhnya mempelajari ilmu itu adalah takut kepada Allah SWT, menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah tasbih, mendalaminya adalah jihad, mengajarkannya adalah sedekah, mengorbankan untuk ahlinya adalah taqarrub kepada Allah SWT. Dia adalah teman dalam kesendirian, sahabat dalam khalwat, petunjuk saat bahagia dan sengsara, keseimbangan dikala hati kosong, kawan ketika tidak ada teman selainnya, serta cahaya jalan ke surga.
Kita pastinya tidak ingin masa muda kita habis tidak jelas begitu lantaran terhanyut budaya sekuler yang membuat kita terlena. Kita juga tidak rela nasib umat Islam dan kita semakin menderita akibat penjajahan. Makanya wajar kalau kita-kita yang masih muda, kuat, dan cakep ini mesti mengambil peran sebagai agent of change. Untuk kebaikan Islam dan kaum Muslimin. Jangan tunggu esok. Jangan lihat orang lain. Mulai hari ini, ikut ngaji. Pakai aturan hidup Islam dan jadilah seorang martir revolusi. Kalau bukan kita, siapa lagi?