
JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, aplikasi PeduliLindungi akan ditransformasikan ke dalam platform Satusehat, yang diluncurkan Kementerian Kesehatan pada Juli 2022.
“Nanti PeduliLindungi kita transformasikan ke platform Satusehat,” katanya dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/1).
Ia menjelaskan, platform Satusehat nanti tak sekadar mengetahui informasi vaksin dan scanning oleh warga. Aplikasi ini juga bisa mengetahui pelbagai rekam jejak kesehatan masyarakat yang menggunakannya.
“Bisa tahu imunisasi anak kita yang pakai apa saja. Kalau kita cek darah di laboratorium, masuk datanya ke situ. Misal check-up rumah sakit masuk, bukan hanya data tulisan, tapi data image dan video Ct-Scan MRI masuk. Kalau kita beli obat di apotek masuk,” jelasnya.
Ia menambahkan, aplikasi PeduliLindungi nantinya dapat menjadi milik individu warga. Harapannya, dokter dapat dengan mudah melihat rekam jejak kesehatan seseorang dari aplikasi tersebut, sehingga penanganannya akan jauh lebih cepat.
“Dokternya bisa lihat. Misal dia rajin lari, jantungnya bagus, enggak pernah check up jantung, tapi perutnya bermasalah. Jadi dokternya jauh cepat tahu,” katanya.
Aplikasi PeduliLindungi nantinya juga dapat digunakan pemda setempat untuk memahami kondisi kesehatan populasi warga di daerah tertentu.
Ia menargetkan, integrasi aplikasi ini bisa rampung pada akhir 2023 mendatang. “Untuk pahami population health di level kecamatan, level desa. Jadi intervensinya lebih pas. Spesifik berbasis data. Jadi arahnya ke sana. Ini ditargetkan akhir 2023 sudah selesai semua terintegrasi, dan 2024 kita bisa gunakan,” pungkasnya. web