
Pusat pendidikan karakter yang pertama adalah lingkungan keluarga. Pendidikan di lingkungan keluarga sangat strategis untuk memberikan pendidikan ke arah kecerdasan, budi pekerti, dan kepribadian serta persiapan hidup di masyarakat. Orang tua akan menjadi contoh bagi anak, anak biasanya akan menirukan apa saja yang dilakukan oleh orang tua. Karenanya, orang tua harus bisa memberikan keteladanan dan kebiasaan sehari-hari yang baik sehingga dapat dijadikan contoh bagi anaknya. Keteladanan dan kebiasaan yang baik itu, sebaiknya diberikan oleh orang tua sejak dari kecil atau kanak-kanak karena hal itu dapat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa anak.
Orang tua sebaiknya memperhatikan karakter anak-anaknya, karena peran orang tua sangat penting dalam proses membangun karakter bagi mereka. Orang tua mampu menyediakan kebutuhan materil anak-anaknya dengan memuaskan, akan tetapi kebutuhan pendidikan tidak pernah terpenuhi. Anak tidak dipersiapkan menjadi manusia yang dewasa seperti tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan. Anak berkembang tanpa adanya perilaku yang hendak dituju, tetapi berkembang dengan sendirinya. Anak dibiarkan saja tumbuh tanpa tuntutan norma yang pasti. Tidak ada kepastian pada diri anak. Bagaimana seharusnya ia berbuat atau bersikap karena memang tidak pernah diberi tahu dan dibimbing oleh orangtuanya.
Situasi tersebut disebut miss educated. Kadang-kadang hal demikian ini oleh orang tuanya tidak disadari atau tidak disengaja. Orang tua berbuat demikian mungkin karena tidak tahu, yaitu tidak tahu bagaimana mendidik anaknya dan tahu. Namun, situasi memaksa demikian, mungkin karena terlalu sibuk. Oleh karena itu, untuk menjadi orang tua dituntut syarat-syarat tertentu agar anak-anaknya berkembang dengan baik. Jika suatu keluarga dikaruniai seorang anak, maka pada pundak orang tua itulah dibebankan usaha bagaimana agar anak-anaknya berkembang dengan baik. Oleh sebab itu, anak tidak diterima begitu saja, diberi makan dan pakaian, tetapi diusahakan agar anak mampu berkembang dengan baik.
Orang tua juga harus mampu membagi-bagi perhatiannya kepada semua objek di dalam rumah tangganya sebab di dalam keluargalah terjadi interaksi orang tua terhadap anak. Kasih sayang yang diberikan orang tua pada awal kehidupan seorang anak sangat membantu perkembangan anak bahkan menjadi dasar peletakkan kepribadiannya.
Pentingnya peran orang tua terhadap pendidikan karakter anak bukanlah hal yang mudah. Mengingat membangun karakter adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap individu yang hidup agar dapat bertahan menghadapi perkembangan zaman. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak terbukti memberikan banyak dampak positif bagi anak. Banyak yang mencapai kesuksesan setelah mereka menginjak usia dewasa dan terjun ke dalam dunia sosial yang sebenarnya.
Peran aktif orang tua tentu saja perlu didukung oleh komunikasi yang baik antara orang tua dan pihak sekolah. Seperti orang tua yang terlibat di Sekolah Dasar (SD) akan menuai efek positif yang akan berlangsung seumur hidup anak. Jadi tidak hanya peran guru dan lingkungan yang penting. Namun, peran orang tua juga memegang peranan yang sangat penting dalam prestasi belajar anak.
Disamping itu, orang tua juga harus lebih memperhatikan anak-anak mereka, melihat potensi dan bakat yang ada pada anak mereka, memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran mereka di sekolah serta selalu memotivasi anak agar tetap semangat dalam belajar. Orang tua juga diharapkan dapat melakukan semua itu dengan niat yang tulus untuk menciptakan generasi yang mempunyai moral yang baik dan wawasan yang tinggi serta semangat pantang menyerah.
Oleh karena itu, dalam membangun karakter anak merupakan salah satu tanggung jawab penting yang dimiliki orangtua. Meski sekolah memberi pendidikan karakter dengan menanamkan nilai-nilai yang baik pada diri anak, orang tua tetap memegang peran utama dalam pengembangan karakter anak. Orang tua merupakan figur penting dalam proses tumbuh kembang anak.
Selanjutnya, orang tua sebagai contoh pembentukan karakter anak yang baik, memenuhi sarana dan prasarana untuk mengembangkan kemampuan sebagai bekal kehidupan anak pada masa depan. Kemudian, juga sebagai media dalam menanamkan nilai sosial, budaya, dan agama sedini mungkin. Memberikan kasih sayang, perhatian, kepedulian dan anaknya. Jika orang tua dapat membina anak memiliki karakter yang baik, bukan tidak mungkin anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkualitas sebagaimana yang diharapkan.
Namun kegagalan membangun karakter pada seorang anak sejak usia dini, akan memicu terbentuknya pribadi yang bermasalah pada masa dewasa kelak. Selain itu, menanamkan moral kepada generasi muda adalah usaha yang strategis. Usia dini merupakan masa kritis bagi membangun karakter seseorang, rentang usia 0-6 tahun adalah masa emas setiap anak. di mana anak mampu menyerap informasi dengan baik sebanyak 80 persen.
Selain itu proses terjalinnya hubungan baik dan harmonis antara orang tua dan anak sangatlah penting, karena dapat membentuk karakter anak yang baik terhadap orang lain dan lingkungan sekitar. Selain itu hubungan orang tua dan anak yang baik dan harmonis juga dapat membentuk kepribadian anak yang baik, hangat, terbuka dan komunikatif kepada orang tua. Dengan terciptanya hubungan ini anak lebih luas menyampaikan keluh kesah atau kesulitan yang dialami serta menumbuhkan sikap percaya diri.