
BANJARMASIN – Sempat tersendat akibat insiden kecelakaan kerja, kini proyek Jembatan Kembar Sulawesi II telah rampung dikerjakan kontraktor pelaksana, PT Hasrat Jaya Utama dari Banjarmasin.
Diagendakan pada awal Januari 2023, jembatan itu dibuka untuk akses lalu lintas publik. Sejumlah warga Jalan Mesjid Jami, Antasan Kecil Timur (AKT), mengaku mendapat kabar jika Jembatan Sulawesi II akan dibuka dan diresmikan Walikota Ibnu Sina pada Jumat, 6 Januari 2023.
“Ya, kabarnya itu. Pada 6 Januari 2023 sudah dibuka Pak Walikota, sehingga bisa dipakai warga,” kata Fatimah, warga Antasan Timur Kecil (AKT) kepada jejakrekam.com, Rabu (28/12).
Jembatan Sulawesi II yang dikenal dengan sebutan Jembatan Pelamangan oleh warga sekitar itu dengan panjang girder pelengkung bentang 30 meter dan lebar 8 meter (lebar jalan 6 meter dan trotoar masing-masing satu meter di kanan dan kiri dan pagar setinggi 1 meter), melengkapi Jembatan Sulawesi I yang telah lama dipakai pengguna jalan.
Jembatan Sulawesi II kini tampak megah dengan cat biru dan kuning. Cukup kontras dengan jembatan awal yang dicat warna hijau dan kuning, kebanyakan model warna yang dipakai oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin digarap berbiaya Rp 15,3 miliar lebih.
Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin Suri Sudarmadiyah mengakui pada awal 2023 nanti, Jembatan Sulawesi II sudah bisa dinikmati warga, khususnya pengguna jalan yang menghubungkan Jalan Sulawesi (Pasar Lama) ke Jalan Mesjid Jami (Surgi Mufti) atau sebaliknya.
“Proyek Jembatan Sulawesi II dikerjakan rekanan atau kontraktor pelaksana telah selesai pada akhir tahun 2022 ini. Ini sesuai dengan target kami,” kata Suri Sudarmadiyah kepada jejakrekam.com, Rabu (28/12).
Menurut dia, Jembatan Sulawesi II yang membentang di atas Sungai Kuin dibiayai belasan miliar rupiah berasal dari APBD Banjarmasin tahun anggaran 2022.
“Jembatan baru ini akan mendukung keberadaan jembatan yang ada di sebelahnya (Jembatan Sulawesi I), karena sudah lama dipergunakan masyarakat. Kami berharap kemacetan yang sering terjadi di kawasan itu bisa terurai,” ucap mantan pejabat Pemprov Kalsel ini.
Ke depan, menurut Yayah –sapaan akrab pejabat Balai Kota ini, keberadaan jembatan kembar ini bisa meningkatkan roda perekonomian kota. Terkhusus lagi, memperlancar arus barang dan jasa sebagai dampak berikutnya dari tujuan utama guna mengurai titik kemacetan di Kota Banjarmasin. jjr