Sabtu, Agustus 23, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

70 Ribu Ton Beras Impor Sudah Masuk

by matabanua
27 Desember 2022
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2022\Desember 2022\28 Desember 2022\7\7\Foto hal Ekonomi  (28 - 12)\hal 7 - 2 klm (Bawah).jpg
Ilustrasi (Foto:mb/web)

JAKARTA – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan hingga saat ini sebanyak 70 ribu ton beras impor telah masuk ke Indonesia. Ia meminta Bulog agr dapat menyelesaikan impor beras maksimal bulan Januari lantaran Februari petani lokal sudah memasuki musim panen.

Sebelumnya pemerintah menargetkan sebanyak 200 ribu ton beras impor dapat masuk sebelum akhir tahun 2022 dan 300 ribu ton pada awal tahun 2023.

Artikel Lainnya

Mandala Finance Gelar Perhelatan Rakyat di 16 Kota

Mandala Finance Gelar Perhelatan Rakyat di 16 Kota

23 Agustus 2025
XLSMART Ajak Warga Donor Darah Serentak

XLSMART Ajak Warga Donor Darah Serentak

21 Agustus 2025
Load More

“Ini baru masuk 70 ribu ton, nanti masuk lagi Januari. Saya bilang, Februari Maret jangan impor lagi karena petani sudah panen,” kata Zulkifli dalam Webinar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia yang digelar pada Selasa (27/12).

Zulhas menegaskan, sejak awal telah menolak impor beras karena Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) menyatakan akan surplus beras hingga 7 juta ton.

Namun di sisi lain, tren harga gabah dan beras dalam negeri terus meningkat hingga Rp 1.000 per kg dan berbahaya kepada inflasi. Sementara, Bulog tidak mampu menyerap produksi dalam negeri dengan harga yang kelewat tinggi dari acuan pemerintah.

Acuan harga pembelian gabah Bulog maksimal Rp 4.450 per kg dan beras Rp 8.200 per kg. Namun, harga gabah telah di atas Rp 5.500 per kg dan beras dari penggilingan Rp 9 ribu per kg.

“Mentan bilang surplus 7 juta ton saya percaya saja tapi dalam hati saya mengatakan lain,” ujarnya.

Berbekal optimisme produksi dalam negeri yang cukup, pemerintah sempat menugaskan Bulog untuk membeli sesuai harga pasar, dan menjualnya lebih rendah sesuai acuan harga jual. Pemerintah akan mensubsidi selisih harga.

“Kita minta Bulog beli beras dengan harga Rp 10 ribu per kg, subsidi Rp 1.000 per kg, kalau dua juta ton cuma Rp 2 triliun, tidak apa-apa. Ternyata kita cari, berasnya tidak ada juga,” katanya.

Lantaran pasokan Bulog menipis hingga kisaran 300 ribu ton dan kebutuhan operasi pasar terus tinggi, Zulhas menyebut kepercayaan pelaku pasar perberasan terganggu. Di sisi lain, beras menyangkut hajat hidup orang banyak karena menjadi bahan pangan harian utama yang selalu dikonsumsi.

Alhasil, Zulhas mengatakan, mau tidak mau pemerintah memutuskan untuk mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton.

Ketua Umum ICMI sekaligus Rektor IPB University, Arif Satria, mengatakan, kebijakan ekspor impor pangan menyangku kembali kepada data. Oleh karena itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi penting karena menjadi sumber pengambilan keputusan.

Pihaknya pun berharap ke depan BPS menyampaikan data yang akurat sebagai dasar perhitungan agar kebijakan perberasan juga tepat. rep/mb06

 

Tags: Arif SatriaberasBulogKetua Umum ICMI sekaligus Rektor IPB University
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA