
RANTAU,- Bupati Tapin HM Arifin Arpan MM secara resmi membuka kegiatan publikasi hasil pengukuran stunting tahun 2022 yang digelar dinas kesehatan Tapin, bertempat di Aula Tamasa, di Rantau.
Kegiatan dihadiri Kepala Bappelitbang H Zainal Aqli ST MT, Kepala Dinas Kesehatan DR H Alfian Yusuf, kepala Dinas PPKB Hj Ahlul Jannah serta dihadiri pimpinan SOPD terkait, Camat, kepala Puskesmas dan CSR perusahaan di Tapin.
Seperti yang diutarakan Dr H Alfian Yusuf, kegiatan pengukuran dan publikasi penanganan stunting di kabupaten Tapin, merupakan langkah ke 7 dari aksi konvergensi penanganan stunting di Indonesia.
Kesempatan ini, kita gunakan untuk menyampaikan data perkembangan stunting di kabupaten Tapin. Jika tahun 2021 angka stunting kita 11,54, dari data kader, tenaga gizi atau bidang desa data stunting kita turun menjadi 11,43%. Selain itu dari data survei nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, data kita tahun lalu 33,05%, ditahun 2022 dengan sampel yang lebih banyak, nampaknya juga terjadi penurunan yang cukup bermakna.
Namun angka resmi akan dirilis oleh kementerian kesehatan. Namun kita senang dari hasil survei, angka stunting kita mengalami penurunan, ujarnya.
Untuk langkah selanjutnya, karena ada dana dari BAZNAS untuk penanggulangan kemiskinan dan stunting. Kita dari dinas kesehatan sampai Puskesmas siap menyajikan data, by nama, by address. Nanti berdasarkan data itu maka dana dari BAZNAS akan digunakan untuk pemberian makanan tambahan.
Selain upaya – upaya lainnya, baik dan dari alokasi khusus, maupun dana dari APBD, maupun sumber dana lainnya akan digunakan untuk kegiatan yang sifatnya spesifik dan sensitif, tandasnya.
Sementara itu bupati Tapin HM Arifin Arpan MM menyampaikan, apresiasi atas penurunan angka stunting di kabupaten Tapin menjadi sebesar 11,43%.
Untuk mempercepat itu kita akan membagi kelompok – kelompok di 12 kecamatan. Angka tertinggi stunting nantinya akan diberikan makanan tambahan seusia dengan data yang terdampak stunting, kata Bupati.{[her/mb03]}