BANJARBARU – Menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan menjamin stok pangan, terutama beras aman.
Terlebih lagi, saat ini Pemprov Kalsel melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalsel terus melakukan beberapa langkah untuk mencegah terjadinya inflasi, terutama terkait pangan.
Langkah itu diantaranya adalah pelaksanaan operasi pasar murah, pasar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan operasi pasar beras bersubsidi.
Sebagaimana arahan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin, upaya pengendalian inflasi harus menjadi skala prioritas.
Hal itu diungkapkan Kepala Bagian (Kabag) Kebijakan Perekonomian pada Biro Perekonomian Setdaprov Kalsel, Agus Salim, pasar beras bersubsidi sudah dilaksanakan dari tanggal 16 hingga 18 Desember 2022 di kawasan siring 0 Kilometer Banjarmasin.
Pada pelaksanaannya pun saat itu ditinjau langsung Setdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar.
Untuk pasar beras bersubsidi pun dilaksanakan kembali pada tanggal 22 hingga 27 Desember 2022, dengan Dinas Ketahanan Pangan sebagai leading sektor bekerjasama dengan Bulog.
“Kemarin sudah dilaksanakan pasar beras bersubsidi sebanyak 28 ton yang dilaksanakan di tanggal 16 sampai 18 Desember dan ini juga sebanyak 32 ton di tanggal 22-27 Desember 2022,” ujar Agus Salim.
Beras yang dijual pada pasar beras bersubsidi ini adalah beras berkualitas bagus dari Sulawesi dengan harga jual dari Bulog Rp11 ribu per kilo, namun disubsidi Pemprov Kalsel dengan dijual seharga Rp8 ribu per kilo kepada masyarakat.
Lebih lanjut, Agus juga menyampaikan bahwa sesuai arahan Gubernur Kalimantan Selatan, Paman Birin akan ada pembagian bantuan beras ke masyarakat secara gratis.
“Sesuai arahan Paman Birin, beras dari CPP (Cadangan Pangan Pemerintah) sebanyak lebih kurang 5 ton, dengan Dinas Ketahanan Pangan sebagai leading sektor untuk menyerahkan bantuan berupa beras untuk masyarakat secara gratis,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Agus Salim memastikan bahwa stok beras untuk persiapan Nataru atau Natal dan Tahun Baru 2023 pun sudah aman.
“Walaupun menghadapi Nataru gejolak semakin besar, terutama permasalahan angkutan udara, namun secara persedian stok pangan, kita sudah cukup,” ucapnya. ran/adpim/ani