BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin menyampaikan apresiasi atas terlaksananya Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalsel.
“Saya sangat mengapresiasi terselenggaranya Mukerda MUI Provinsi Kalsel kali ini dan hal itu merupakan langkah strategis dalam menyikapi perubahan zaman saat ini,” tandasnya di Banjarmasin, Rabu (21/12).
Hal itu disampaikan Paman Birin dalam sambutan tertulis dibacakan Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum, Sulkan, SH, MM pada pembukaan Mukerda Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarmasin.
Paman Birin mengatakan ke depan juga diharapkan penguatan peran MUI agar organisasi keagamaan ini bisa lebih banyak lagi memberikan kontribusi lebih banyak lagi untuk kepentingan masyarakat terutama umat Islam dan banua tercinta.
Apalagi, kata Paman Birin, tantangan yang dihadapi umat Islam akhir-akhir ini cukup kompleks dan beragam. Tentu saja hal ini membuat tugas dan peran MUI ke depan semakin bertambah berat.
Paman Birin mengingatkan ugas dan peran yang semakin bertambah berat tersebut tidak perlu membuat lemah, tapi sebaliknya membuat semakin bersemangat untuk menjawab dan menyelesaikannya sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat akan eksistensi MUI.
“Pemerintah siap bergandengan tangan dengan MUI Kalsel untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi saat ini,” ujar Paman Birin.
Paman Birin juga berharap MUI sebagai wadah tempat berkumpulnya para ulama dan intelektual muslim, memiliki arti sangat penting bagi Pemerintah Provinsi Kalsel yakni mitra untuk membantu pemerintah melaksanakan kegiatan pembangunan khususnya dalam bidang keagamaan.
Agama tak bisa dipisahkan dari negara, agama merupakan aspek fundamental yang tumbuh dan mengakar dalam kehidupan manusia. Agama menjadi sumber inspirasi dan pedoman bagi masyarakat dalam bersikap dan berperilaku hampir di semua gerak dan perjalanan kehidupan manusia.
Disebutkan juga dalam satu dekade terakhir di Indonesia banyak persoalan yang muncul ke permukaan, memiliki keterkaitan atau hubungan dengan masalah-masalah agama.
Pemerintah dalam hal ini tidak bisa berdiam diri dan berlepas tangan karena persoalan itu menyebabkan masyarakat banyak yang notabene adalah tanggung jawab dan peran pemerintah di dalamnya untuk ikut terlibat penanganannya.
Sehubungan dengan itu pemerintah memerlukan bantuan dan kerjasama dan berbagai pihak, termasuk MUI dan ormas-ormas keagamaan lainnya sehingga berbagai persoalan bisa diselesaikan dengan baik dan optimal.
Sementara itu, Ketua Umum MUI Provinsi Kalsel, KH Husin Nafarin, Lc, MA berharap peserta yang terlibat mengikuti jalannya kegiatan dengan serius dan bisa memberikan sumbang pikiran yang berguna bagi kemaslahatan umat.
“Saya berharap semua peserta fokus dan serius mengikuti Mukerda ini dan memberikan sumbangsih pemikiran, terutama yang dibahas macam-macam, semua bidang di komisi-komisi MUI,” ujarnya.
Ketua Panitia Mukerda MUI Provinsi Kalsel,
Faturahman melaporkan Mukerda bertujuan untuk merumuskan program prioritas yang akan dilaksanakan tahun nanti, masalah keorganisasian, keagamaan dan sejumlah rekomendasi.
Kegiatan menghadirkan narasumber antara lain Prof Dr H Abdul Hafiz Ansyari AZ, MA, Prof Dr Hadin Muhjat, SH, MH, Prof Dr KH Kamrani Buseri, MA, Prof Dr H Fahmi Arief, MA, Prof Dr H Mujiburahman dan Prof Dr H Ridhani Fizi.
Turut diundang sebagai pemateri juga dari pengurus Baznas Kalsel, Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Kalsel dan pihak pengelola keuangan haji, yang selanjutnya akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan MUI. sal/adpim/ani
